Sinopsis 18 Again episode 9 part 1

Anysti
0


All content from jtbc







Ringkas drama sebelumnya


Da Jung ternyata sampai di tempat pertandingan. Dia melihat Wu Young dan gimana dia bermain. Mendadak dia nangis. 


Kembali ke pertemuan Da Jung dan Wu Young


Wu Young menanyakan Da Jung mau pulang sekarang? Da Jung mengiyakan. Wu Young menyinggung kalo Shi Wu mengagumkan hari ini. Dia berkembang hari demi hari. 


Da Jung mengiyakan. Ia mengucapkan selamat pada Wu Young karena telah memenangkan pertandingan hari ini. Wu Young tersenyum. Ia lalu melihat tali sepatu Da Jung terlepas dan langsung mengikatkannya. Da Jung merasa nggak nyaman dan bilang bisa mengikatnya sendiri. 


Wu Young sudah selesai melakukannya. Ia mengikatnya dua kali agar nggak longgar. Da Jung terdiam menatap Wu Young yang menatapnya. 


Kenangannya kembali ke masa lalu. Dae Young mengikatkan tali sepatunya. Katanya ia dengar saat tali sepatunya lepas, itu berarti ja sudah bertemu jodohnya. Ia mengikatnya dua kali agar nggak longgar. Selesai. 


Wu Young bangkit dan berpesan agar Da Jung berhati-hati di jalan. Da Jung mengiyakan. Wu Young lalu pergi meninggalkannya. Ia pun pergi setelah melihat punggung Wu Young sesaat. 


Dan saat ia berjalan pergi, mendadak Wu Young berbalik dan melihatnya menjauh. 


Hal-hal yang kamu sadari hanya setelah kehilangan mereka 





Il Kwon melihat Da Jung dan menghampirinya. Ia mengaku senang Da Jung bisa mdnknyin pertandingan terakhir Shi Wu dalam hidupnya. Da Jung nggak ngeh dan menanyakan maksudnya. Ia pikir tim berhasil melaju ke babak berikutnya. Il Kwon membenarkan kalo timnya melaju ke babak berikutnya. Tapi pemain seperti Sun Wu hanya akan memainkan babak penyisihan itu. Pemain yang menunjukkan rasa terima kasih harus bertanding di pertandingan penting. 


Da Jung merasa nggak habis pikir. Gimana bisa? Il Kwon nggak tahu malu menghadapi pemain yang bekerja keras? Il Kwon memberitahu kalo sebelum ia memutuskan susunannya untuk pertandingan berikutnya, pertemuan orang tua guru akan diadakan lagi. Dan kalo sikap Da Jung seperti itu maka nggak ada yang perlu mereka bahas. Tapi kalo Da Jung berubah pikiran, ia bisa menghubunginya. 


Il Kwon lalu pergi begitu saja sementara Da Jung menatapnya dengan tatapan sinis. 





Di kantor Da Jung melihat berita yang dibawakan oleh Ki Tae terkait seseorang yang melakukan pelecehan. Ia lalu menanyakan pada Ki Tae apa pada acara itu bisa menangani topik seperti suap untuk ujian masuk universitas? 


Ki Tae mengiyakan. Selama ada saksi dan bukti mereka akan langsung memulainya. 





Ae Rin mendatangi bar dan mencoba mengingat hari saat ia mabuk di bar milik Il Kwon. Ia yakin kalo saat itu seorang karyawan memanggilnya bos yang artinya tempat itu adalah miliknya. Ia lalu mendatangi karyawan yang waktu itu dan bilang mau ketemu sama bosnya. 


Karyawan itu menanyakan ke Ae Rin gimana ia bisa ketemu sama bosnya? Ae Rin ngasih tahu kalo dia temannya Il Kwon. Karyawan itu paham dan memberitahu kalo hari ini bosnya nggak datang. Ia menanyakan apa Ae Rin ingin ia menghubunginya? 


Ae Rin menolak dan bilang akan menghubunginya sendiri. Ia lalu pamit. Dan orang yang Ae Rin telpon bukanlah Il Kwon tapi Da Jung. Ia memberitahu kalo ia sudah memeriksanya dan ia yakin kalo itu Il Kwon. Ia akan menyelidikinya lagi. 


Da Jung mengiyakan dan berterima kasih. Ia lalu menelpon seorang orang tua siswa. Sayang ia diabaikan. 







Setelahnya orang itu itu dapat telpon lain dan ia bilang akan segera ke sana. Ayah ini memiliki usaha rumah makan. Ia mengambil jaketnya dan memakainya. Anaknya pulang. Ia menanyakan kapan pertandingan berikutnya? Anak itu minta ayahnya untuk jangan terlalu berharap karena mungkin ia nggak akan ikut bermain kalo daftar pemain utama berubah. 


Ayah duduk dan menanyakan kenapa daftar pemain utamanya berubah? Anak itu mengaku nggak tahu. 


Il Kwon bertemu dengan teman-temannya. Mereka mengucapkan selamat padanya karena telah mengirimkan anak-anaknga ke babak final. Il Kwon merasa kalo babak final SMA bukan hak untuk dirayakan. Tahun depan ia akan pindah ke liga kampus jadi ia nggak terlalu terkesan. 


Teman Il Kwon memberitahu kalo mereka memutuskan orang lain untuk posisi itu. Il Kwon kelihatannya nggak tahu tentang hal itu. Teman-temannya mengaku nggak punya pilihan. Mereka menanyakan kalo Il Kwon nggak marah? 


Il Kwon mengaku nggak marah. Untuk apa ia marah? Temannya menjanjikan akan menjadikannya pelatih kalo posisi di Universitas Hankuk terbuka. Dan sampai saat itu tiba ia diminta untuk tetap di liga SMA. Il Kwon terpaksa mengiyakan. 


Tiba-tiba ada satu orang tua yang datang. Il Kwon mempersilakannya masuk dan memperkenalkan teman-temannya yang adalah pelatih di Universitas Hankuk. Mereka akan banyak membantu anaknya saat kuliah nanti. Karena itulah ayah harus bertemu dengan mereka. 


Ayah menyapa mereka ramah. Teman Il Kwon mengaku sudah banyak mendengar tentang Gi Young. Ayah mengiyakan dan menyalami pereka. Teman-teman Il Kwon merasa kalo sekarang sudah larut dan minta agar di atur ulang rencana pertemuan berikutnya. Mereka lalu pergi. 


Il Kwon merangkul ayah Gi Young dan mengajaknya minum tanpa harus mengkhawatirkan Gi Young. Ia lalu pergi meninggalkannya sementara ayah Gi Young hanya bisa menghela nafas berat. Lah disuruh bayar tagihannya Songsaengnim gimana nggak berat???? Sementara itu Il Kwon mengejar temannya. Ia minta agar ia diberi tempat lain kali. Temannya mengiyakan dan pergi. 





Dari jauh Wu Young berdiri mengawasinya. Dia lalu nelpon Il Kwon sebagai Dae Young. Ia mengaku sudah mendengar semuanya. Il Kwon kayak nggak peduli. Terus? Dae Young pikir untuk Il Kwon dengan mencari nafkah dengan mengajar basket yang ia cintai sudah cukup. Kenapa harus merampas uang dari anak-anak? 


Il Kwon meremehkan. Pekerjaan yang ia cintai? Siapa? Dia? Ia memberitahu kalo selama SMA dan kuliah ia memberikan pilihan ribu pada pelatihnya untuk kesempatan bermain tapi ia selalu khawatir akan diusir. 


Dae Young pikir itu bisa jadi alasan untuk nggak melakukannya kalo dia tahu perasaan itu. Kenapa ia malah berusaha untuk hidup seperti mereka? Tapi bagi Il Kwon ia merasa harus menuai sebanyak yang ia semai. Dan meski ia hidup mencari uang agar anak-anak bermain, tapi ia merasa hidup lebih baik dari Dae Young. Beraninya orang b*doh Kayak Dae Young menceramahinya. 


Dae Young terdiam. Dan ternyata ia berada di tempat yang nggak jauh dari Il Kwon. Ia melihat Il Kwon melangkah menyeberang jalan. 








Da Jung menemui ayah Gi Young dan mengenalkan diri sebagai ibu Shi Wu. Sebelumnya ia juga pernah menelponnya. Ayah Gi Young bilang sibuk jadi ia mendatanginya. Ayah minta Da Jung untuk nggak mencemaskan mereka karena mereka akan mengurus putra mereka sendiri. Ia lalu masuk ke rumah dan meninggalkan Da Jung. 


Da Jung hanya bisa membiarkan. Ia lalu di pesan sama Dok Jin yang ingin mengumpulkan orang tua tim basket hari Sabtu malam untuk bicara dan meminta Da Jung untuk datang. Da Jung membalas kalo dia bisa pergi. Tapi apa semua orang akan datang? 


Dok Jin menenangkan. Ia mengaku punya cara untuk semuanya. Dan ternyata yang mengirim pesan adalah Wu Young sama Ae Rin. Dok Jin yang sedang makan menanyakan apa yang mereka lakukan sama ponselnya? 


Ae Rin nyuruh Wu Young untuk memasukkan kata kaki tangan, gugatan, mengajukan gugatan. Wu Young mengatakan kalo ia sudah mengirimkan semuanya. 


Pada saat yang bersamaan semua orang tua mendapatkan pesan yang sama yang dikirim oleh Wu Young yang mana bunyinya adalah; Aku Go Dok Jin, ayah dari Go Wu Young anggota tim basket. Aku ingin mengadakan pertemuan orang tua darurat terkait korupsi pelatih Choi Il Kwon. Sekedar informasi, kalo memilih untuk nggak menghadiri rapat, maka kalian akan dianggap sebagai kaki tangan pelatih Choi Il Kwon dan aku akan menuntut kalian dengan pengacara pribadiku. Sampai jumpa Sabtu malam pukul 20.00 di gedung olahraga. 


Semua orang yang mendapat pesan itu mengeluh. 






Di ruangannya Dok Jin bersikeras nggak mau datang. Dua karyawannya yang biasanya mengintip lagi. Dok Jin nggak mau pergi ke pertemuan orang tua. Wu Young bangkit dan meminta bantuannya. Ia menjanjikan akan membersihkan rumah, mencuci pakaian, masak sama cuci piring. Dok Jin nggak peduli. Memang itulah yang harusnya Wu Young lakukan. 


Wu Young membenarkan kalo ia akan melakukannya. Dua karyawan Dok Jin merasa nggak habis pikir. Apa dia beneran orang tua? Apa putranya dijadikan pelayan? Wu Young membujuk akan memberinya uang lebih banyak untuk biaya hidupnya. 


Ae Rin heran. Wu Young juga ngasih uang ke Dok Jin? Dok Jin membenarkan. Apa Wu Young harus hidup gratis darinya? Memangnya ia dermawan? Karyawan Dok Jin kaget lagi dengar Dok Jin mengambil uang dari murid SMA. 


Dok Jin tetap nggak mau membantu Wu Young. Wu Young hilang kesabaran dan membentak Dok Jin. Ae Rin aja mau membantunya kenapa Dok Jin enggak? Ae Rin sebenarnya nggak punya alasan membantunya tapi Dok Jin harus membantunya. Dok Jin bertanya kenapa? 


"Karena kamu ayahku!!! S**l!"


Dok Jin kesal sama Wu Young yang memanggilnya ayah cuman pas lagi butuh sesuatu. Padahal biasanya menganggapnya lemah. Mereka terus berdebat dengan kata-kata kasar. Sementara Ae Rin hanya mendengarkan seakan sedang mendengarkan musik. 


Dua karyawan Dok Jin merasa bingung melihat ayah dan anak itu. Mereka pikir mereka aneh. Juga wanita itu. 






Dok Jin kekeuh bilang kalo dia nggak mau. Tapi pada harinya ia malah pergi juga. Semua orang juga sudah pada ngumpul. Mereka mengeluhkan apa yang akan Dok Jin bicarakan secara mereka semua sangatlah sibuk. Buang-buang waktu aja. 


Saat semua orang membicarakannya, ia lalu bangkit dan bicara pada mereka. Ia berterima kasih pada mereka karena sudah menyempatkan diri dari jadwal mereka yang padat. 


Jadi ceritanya gini...


Dok Jin duduk dan kekeuh bilang nggak mau pergi. Wu Young menghampirinya dan mengatakan kalo ia juga akan memanggil Ok Ssaem untuk rapat karena dua sangat memikirkan para murid. Dok Jin langsung bangkit dan antusias. 


Wu Young menyuruhnya untuk membayangkan apa yang akan terjadi kalo Dok Jin memimpin orang tua menyelesaikan masalah itu. Ae Rin melanjutkan kalo Ok Ssaem pasti akan jatuh cinta. 


Karena itulah akhirnya Dok Jin mau datang ke pertemuan. 







Wu Young mengawasi di atas bersama Ok Ssaem. Ia berterima kasih karena Ok Ssaem mau datang. Ok Ssaem merasa kalo dia harus berada di sana. 


Dok Jin bangkit. Ia mengutarakan alasannya mengumpulkan mereka di sana agar mereka bisa menyingkirkan pelatih Choi Il Kwon. Ia memberitahu kalo pada 18 tahun yang lalu ha juga anggota terkenal tim basket SMA Serim. Putranya belajar bermain basket darinya jadi dia menjadi pemain yang hebat. 


Ok Ssaem lalu mengonfirmasikannya pada Wu Young. Wu Young tersenyum membenarkan. Ia lalu kembali fokus menatap Dok Jin. 


Dok Jin melanjutkan kalo ada seorang pelatih yang meminta uang 18 tahun yang lalu tapi orang tuanya nggak memberinya uang. Itu karena mereka percaya padanya. Dan itulah alasannya berdiri di sana tanpa rasa malu. Di depan mereka semua haru ini...


Ayahnya Gi Young menyela dan menanyakan apa hubungan cerita itu dengan pelatih Choi? Dok Jin memberitahu kalo teman alumnusnya Choi Il Kwon nggak selalu jahat. Apa mereka tahu kapan dia mulai bersikap seperti itu? 





Suatu saat Il Kwon yang masih SMA melihat ayahnya memberikan sejumlah uang untuk pelatih. Ia mengonfirmasi kalo nggak ada masalah sama daftar pemain utama. Pelatih mengiyakan. Ayah menyalaminya dan kemudian mereka pergi bersama. 


Dan saat Il Kwon berbalik ia melihat Dok Jin dan mulai merundungnya. Ia menarik Dok Jin ke tempat sepi dan memintanya untuk mendengar baik-baik. Kalo sampai ia memberitahu siapapun maka ia nggak akan membiarkannya. 


Dok Jin mengiyakan. Ia janji nggak akan bilang kalo ayahnya Il Kwon memberi uang ke pelatih. Il Kwon marah dan mau meninju Dok Jin. Tapi ia nggak jadi melakukannya dan meninggalkan Dok Jin. 




Dok Jin memberitahu kalo setelah hari itu Choi Il Kwon mengambil uang darinya dan mulai memukulinya. Ia pikir Il Kwon sudah sadar saat menjadi guru, tapi ternyata dia masih mengambil uang dari orang-orang seperti yang dilakukan oleh pelatih itu 18 tahun yang lalu pada ayahnya Il Kwon. Dia melakukan hal yang sama. Dan apakah mereka ingin anak-anak mereka menjadi orang dewasa yang jahat seperti Choi Il Kwon? 


Para orang tua mulai berpikir kalo apa yang Dok Jin sampaikan adalah benar dan mereka seperti mendukungnya. Ayah Ja Sung mendadak bangkit dan mengatakan menentang apa yang Dok Jin sampaikan. Menurutnya kalo mereka bersaksi, maka mereka semua akan dihukum. Ayah To Young bangkit dan membenarkan. Selain itu akan menghantui anak-anak mereka selamanya. Kenapa harus menghancurkan masa depan mereka? 


Ada orang tua berubah pikiran dan nggak setuju sama Dok Jin. Dok Jin kembali duduk dan memikirkannya lagi. 


Da Jung tahu-tahu bangkit dan menanyakan apa  ada yangbisa berdiri tegak di depan anak-anak mereka dan memberitahu kalo mereka membayar pelatih agar mereka bisa kuliah? Para orang tua langsung terdiam. Da Jung melanjutkan kalo mereka mungkin bukan orang tua yang akan membuat anak-anak merasa bangga. Tapi bukan berarti harus menjadi orang tua yang memalukan. 






Ayah Ja Sung teringat apa yang Ja Sung sampaikan kalo ia sangat malu padanya. 


Da Jung mengingatkan mereka kalo basket adalah impian semua anak mereka. Kalo mereka tahu kalo mimpi mereka terwujud dengan melanggar hukum, maka bagaimana perasaan mereka? Alih-alih kecewa pada orang tua mereka, mereka lebih mungkin menyalahkan diri sendiri karena merasa nggak cukup baik sampai orang tua mereka harus melakukan kejahatan. 


Seorang ibu bangkit dan menyinggung kalo sebentar lagi akan ada pertandingan penting jadi mereka nggak bisa membiarkan masalah itu menjadi besar. Orang tua lain bangkit dan membenarkan. Kalo sampai kementerian pendidikan mulai menyelidikinya maka itu akan butuh waktu lama. 


Ayah lain bangkit dan menanyakan apa mereka mau menyerah? Ibu tadi membantahnya. Da Jung berusaha memberi cara lain. Menurut penelitiannya, Choi Il Kwon mengelola sebuah bar. Ia akan melaporkannya pada program berita terkini. Dan kalo masalah itu membesar, mereka mungkin akan mempercepat penyelidikan. 


Para orang tua nggak ada yang bicara lagi. Artinya mereka nggak punya keluhan lagi. 




Da Jung mulai mengumpulkan data-data yang diperlukan. Ia periksa transaksi keuangan atas nama Il Kwon dan menunjukkannya pada Ki Tae dan menanyakan apa itu bisa dijadikan bukti? Ki Tae merasa kalo itu sudah cukup untuk segera memulai penyelidikan. 


Ringkas drama selanjutnya


Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)