Postingan Terbaru

Sabtu, 18 Februari 2023

Sinopsis Dating in the Kitchen Episode 24

All content from WeTV







Ringkas drama sebelumnya


Zhenghong berhasil mengakuisisi 44% saham Mingting. Karena itu dalam rapat Lujin duduk di tengah karena ia lah pemilik saham terbesar di Mingting. Selain saham 44% itu, Zhenghong juga medapat dukungan sebesar 7% dari pemegang saham terkecil. Luzheng hanya tersenyum kemudian menunjukkan sebuah dokumen. 


Lujin nyuruh semuanya untuk keluar karena ada yang mau ia bicarakan dengan Luzheng. Ia menanyakan sejak kapan Luzheng memulainya? Luzheng menangkap kalo yang Lujin maksud adalah tentang Shengnan. Ia nggak mulai apa-apa karena ia nggak melakukan apapun dengan Shengnan. Ia lalu mengungkit malam saat ia mengantar Shengnan padanya dan yakin kalo Lujin ingin melakukan sesuatu padanya. Ia lalu mengulangi apa yang Lujin pernah katakan kalo jangan menggunakan perasaan dalam bisnis. 


Lujin berpikir kalo Luzheng sengaja memanfaatkan Shengnan untuk mengalahkannya. Luzheng tersenyum karena merasa sudah berhasil mengalahkan Lujin. Sampai Lujin nyuruh masuk karyawannya dan menunjukkan dokumen atas sesuatu yang Luzheng sembunyikan. Jadi selama ini Luzheng membangun perusahaannya sendiri dan melimpahkan semua beban pada Mingting. Nggak tahunya teman Luzheng yang sebelumnya bekerja sama dengan Luzheng ada di bawah kendali Lujin. Ia menyesalkan harusnya Luzheng menyimpan rapat semuanya sampai ia mendapatkan semua uangnya di tangannya. 


Luzheng terdiam dengarnya dan menanyakan sejak kapan Lujin mengetahuinya? Sebenarnya saat Lujin memangku Shengnan, ia sempat membaca pesan Luzheng untuk Shengnan. Dari yang awalnya Shengnan hanya menjawabnya secara singkat sampai Shengnan sepenuhnya mengabaikannya. 


Sambil membuka permennya Lujin memberitahu kalo sejak kapan mulainya sudah nggak penting lagi. Ia meninggalkan permen yang sama di depan Luzheng kemudian meninggalkannya. 






Di rumah Shengnan bicara dengan kura-kuranya seakan dia adalah Lujin. Karena Lujin sudah mengabaikannya, maka ke depannya mereka nggak usah saling peduli lagi. Mendadak ada yang datang. Shengnan membukakannya. Ternyata Lujin. Shengnan mengabaikannya dan kembali masuk sambil mengeluh Lujin yang sudah nggak peduli lagi padanya. 


Lujin mau menyinggung antara ia dan Luzheng tapi Shengnan langsung melemparinya dengan bantal dan barang-barang lain. Ia nggak mau lagi terlibat dengan hubungan mereka. Sebelumnya Xinjie sudah memberitahunya tentang sandiwara dan mengeluhkan nggak memberitahunya untuk ikut bersandiwara. Saking kesalnya Shengnan sampai mau melempar kura-kuranya. Lujin menyuruhnya untuk meletakkannya. Dia nggak salah. Shengnan mengatakan kalo ia juga nggak bermaksud melemparkannya kemudian meletakkannya. 


Saat Shengnan berbalik, Lujin menariknya kemudian memeluknya. Ia mengaku lapar dan meminta Shengnan untuk nggak marah lagi padanya. Ia berharap Shengnan bisa memasakkan sesuatu untuknya. Shengnan nggak mau dan nyuruh Lujin untuk masak sendiri. Jangan harap ia mau masakin. Lujin lalu mengharapkan hal lain. Ia menggendong Shengnan dan membawanya ke kamar. 



Luzheng ada di bengkelnya. Ibu datang dan memintanya untuk pulang dengannya. Luzheng mengatakan kalo ia sudah berusaha tapi ia nggak bisa mempertahankan Mingting. Sambil nangis ibu mengatakan kalo ia tahu Luzheng sudah melakukan yang terbaik. Ia memeluknya dan merasa nggak perlu apa-apa lagi, selama Luzheng sehat-sehat dan terus berada di sampingnya. 





Shengnan bangun duluan. Ia tersenyum sambil menatap Lujin lalu menyentuh ujung hidungnya. Ternyata Lujin sudah bangun. Ia memeluk Shengnan tapi malah membuat rambut Shengnan tertindih. Lujin sampai merasa kalo rambut Shengnan itu sangat merepotkan. Tapi ia punya ide. Ia lalu nyuruh Shengnan untuk bangun lalu menata rambutnya. Dengan sabar ia mencepol rambut Shengnan. Setelah selesai ia nyuruh Shengnan untuk membantunya memeganginya sementara ia mengambil sesuatu. 


Lujin menggunakan sendok sebagai tusuk konde. Ternyata itu adalah sendok milik Shengnan dulu. Shengnan mengambilnya dan melihatnya. Memang benar itu adalah sendoknya. Lujin lalu memberitahu pertama kalinya ia suka sama Shengnan. Jadi malam itu saat ia makan di warungnya kakeknya, bihun kerang yang ia makan sangat lezat. Ia ke dapur untuk melihat siapa kokinya. Saat itulah ia melihat bagian belakang tubuhnya dan sedang mengikat rambutnya dengan sendok. Ih Lujin sampai memperagakannya segala. 


Shengnan menanyakan gimana Lujin bisa mendapatkan sendok itu? Lujin melanjutkan ceritanya kalo setelah itu kakeknya datang. Shengnan lari dan menjatuhkan sendoknya. Lujin memungutnya dan menjaganya sampai sekarang. Ia selalu membawa sendok itu kemanapun ia pergi. Shengnan tersenyum dengarnya. Cinderella kehilangan sepatu kaca dan ditemukan sama pangeran tapi Shengnan kehilangan sendok dan menemukan Lujin. Sangat romantis. 



Lujin ke area konstruksi dan menemui Luzheng yang sedang menjalankan bego. Luzheng turun dan menemui Lujin. Ia menenangkan kalo ia akan segera pergi. Lujin malah mengatakan kalo Luzheng pergi gimana dengan nasib ribuan karyawan Mingting? Luzheng terdiam, nggak ngerti maksudnya apaan. Harus diberikan pada siapa? Ia mengungkit kalo sebelumnya ia menyuruhnya untuk mandiri. Kelak Mingting akan diserahkan padanya, dan sekarang sudah bisa. Ia menarik Luzheng dan mengatakan kalo dulu ia belum melaksanakan tanggung jawabnya sebagai kakak dengan baik dan ia meminta maaf atas itu. 


Dan sebelum pergi Lujin memberitahu kalo ia membeli 2 pesawat remot kontrol dan mengajaknya main bersama lain kali. Luzheng tersenyum menatap Lujin pergi kemudian memanggilnya. Ge!!! 





Shengnan datang ke rumah dan menemui ibu. Ibu memberitahu kalo ia sudah memesan tiket penerbangan kembali ke Swiss. Ia akan pergi bersama dengan Lujin dan nggak akan kembali ke Suhai lagi. Shengnan syok dan menanyakan apa Lujin sudah setuju? Ibu sendiri belum memastikannya. Ia menanyakan ke Shengnan kalo Lujin disuruh milih antara mereka berdua, siapa yang akan ia pilih? Kalo dia milih Shengnan artinya dia sudah mengabaikan ibu yang sudah mengandung, melahirkan dan mengasuhnya. Seumur hidup ia akan merasa bersalah. Tapi kalo dia milih ibu, dia akan menyalahkan ibu karena sudah menghancurkan cintanya dan hidup dalam penyesalan selamanya. Ia menyudahi karena penerbangannya besok, jadi harus mengemasi koper. 


Shengnan menahan ibu yang mau pergi dan menyatakan kalo ia mundur. Ibu berbalik dan menyesalkan Shengnan yang begitu mudahnya melepaskan anaknya. Ia pikir percintaan mereka sangat dalam. Ia mengaku mundur bukan karena mengaku i penilaiannya dan bukan karena takut. Ia mundur karena ia sangat mencintai Lujin. Ia nggak ingin Lujin hanya demi dirinya kehilangan ibu yang sangat mencintainya. Di dunia ini nggak ada anak yang bisa benar-benar bahagia setelah kehilangan dukungan dan restu ibu. Ia harap Lujin bisa senang. Itu sudah cukup untuknya. 


Ia berharap suatu hari nanti, saat anaknya ibu membuatnya bangga di Swiss yang jauh di vila yang megah di dekat api unggun yang hangat di atas meja makan yang mewah makan makanan berkelas dan lezat, saat Lujin dengan perhatian mengambil sayuran untuk ibu dan bercerita padanya belakangan ini akuisisi hotel yang mana lagi, untung berapa lagi, pada saat itu... Shengnan berharap ibu bisa ingat kalo kebahagiaan yang ia miliki saat itu, ia yang mengalah untuknya. Orang yang rendah di mata ibu, miskin, seumur hidup hanya menjaga satu panci, seorang koki yang nggak penting mengalah untuknya. Ibu meyakinkan kalo Shengnan bisa menepati janjinya. Shengnan mengiyakan meski sambil nangis. Ia memberi hormat pada ibu lalu pamit. 



Saat berjalan pulang, Lujin menelpon Shengnan tapi Shengnan nggak menjawabnya dan malah mematikan ponselnya. 



Sementara itu di rumah Lujin mencari-cari Shengnan tapi nggak menemukannya. Ia melihat ibunya menikmati secangkir teh di belakang dan menanyakan Shengnan. 


"Ma, Nannan mana?"


Secara tadi Shengnan sama ibunya. Melihat Shengnan nggak ada membuat Lujin berpikir kalo ibu sudah melakukan sesuatu lagi pada Shengnan. Ia menanyakan kenapa ibu sangat nggak suka pada Shengnan? Ibu membantah kalo ia nggak suka pada Shengnan. Justru ia merasa kalo Shengnan sangat lucu. Lujin paham kalo ibu habis menguji Shengnan lagi dan menanyakan hasilnya. 


Ibu merasa sangat puas dan memuji pilihan Lujin dalam memilih wanita. Lujin tersenyum dan mengatakan kalo ibu benar-benar mau mencelakainya. Ia bangkit dan mau pergi untuk mencari Shengnan tapi ibu menahan. Ia nyuruh Lujin untuk membawa Shengnan ke rumah untuk makan malam. Sekalian memberitahu kalo ia nggak perlu mengalah untuk kebahagiaannya. 




Di rumah Shengnan sudah mengemasi koper dan mau pergi. Lujin datangtepat saat Shengnan membuka pintu. Melihat Shengnan membawa koper, ia pun menanyakan apa Shengnan benar-benar mencintainya? Shengnan langsung mengiyakan. Lujin menunjukkan kalo Shengnan begitu mudah melepaskannya. Shengnan menyimpulkan kalo Lujin sudah dikasih tahu sama ibunya. Lujin membenarkan dan memberitahu apa yang ibunya katakan kalo ia sangat bahagia dan Shengnan nggak perlu mengalah untuknya. 


Shengnan memberitahu kalo ia hanya nggak ingin mempermalukan Lujin. Ia tahu kalo ibunya adalah orang yang sangat penting untuknya. Lujin memberitahu kalo baginya Shengnan juga sangat penting. Ibunya sangat mengaguminya. Katanya pandangan anaknya sangat bagus. Ia menyampaikan apa yang ibu pesankan agar membawa Shengnan ke rumah untuk makan malam. Shengnan nggak yakin dengarnya kalo ibu sudah menerimanya sampai Lujin mengulurkan tangannya. Shengnan mau menaruh kopernya dulu tapi Lujin bilang untuk langsung dibawa ke rumahnya. 




Sampai di sana ibu sudah menunggunya. Lujin diminta sama ibu untuk meletakkan kopernya Shengnan di kamarnya. Selanjutnya ibu menghampiri Shengnan dan memberitahu kalo bibi pembantu cuti hari ini. Masakan malam ini... Shengnan pikir ibu mau menyuruhnya masak. Tahunya maksudnya ibu, ibu yang akan masak dan minta Shengnan untuk mencicip. 


Ibu lalu meninggalkan keduanya. Shengnan membentuh hati dengan jarinya lalu meniupkannya ke Lujin. Lujin menangkapnya lalu menempelkanya ke jantungnya kemudian memasukkannya ke sakunya. 




Shengnan membuka usaha restoran. Lujin di sana membantunya. Zhaodi datang bersama dengan Xinjie. Mereka sudah menikah dan memamerkan surat nikahnya pada mereka. Keduanya berterima kasih pada Lujin yang sudah ngasih angpao besar untuk mereka jadi Shengnan nggak perlu ngasih angpao lagi. Wah nggak bisa. Shengnan merasa juga harus ngasih angpao ke mereka. Ia bahkan akan ngasih yang lebih besar dari yang Lujin kasih. Zhaodi sama Xinjie senang banget dengarnya sementara Lujin menutup mulut Shengnan. 


Liman juga datang bersama dengan dih lupa namanya. Ya itu deh. Tapi mereka ngakunya hanya hubungan pekerjaan. Selain mereka, paman juga datang bersama Zenan. Paman bahkan nyruruh Shengnan dan Lujin untuk memanggilnya bibi. Seharusnya Luzheng juga datang. Tapi dia masih ada urusan dan lembur di kantor. 


Luzheng sedang rapat. Ia memarahi karyawannya yang melakukan kesalahan. Ih marahnya sudah seperti Lujin. 






Restoran Lujin dan Shengnan resmi dibuka. Mereka merayakannya bersama. Lujin menarik Shengnan dan meminta waktunya 3 menit. Ada yang mau ia tunjukkan. Shengnan lalu melihat kue dengan mobil di atasnya penuh tepung. Ingat masa lalu ia pikir Lujin mau menagih hutang lama dan mengingatkan kalo ia sekarang adalah calon istrinya. 


Lujin lalu meletakkan bentuk kotoran dengan cincin di atasnya dan meminta Shengnan untuk menikah dengannya. Shengnan mengangguk kemudian mau meniup tepung. Lah Lujin juga mau melakukan hal yang sama ternyata. Keduanya lalu meniup bersama-sama dari arah samping. 


Hhh akhirnya selesai juga. Butuh waktu 3 tahun untuk menamatkan drama ini. Jujur ini adalah drama Cina yang paling aku suka. Ditonton sampai kapanpun nggak pernah bosen. Ada yang sependapat???


T A M A T 


Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊