Postingan Terbaru

Minggu, 19 Februari 2023

Sinopsis Time and Him Are Just Right Episode 1

All content from WeTV




Ringkas drama sebelumnya


Linxi dan Yimian sedang di kelas. juga memasang spanduk yang jadi kenangannya Linxi sama Junxing. Mendadak terdengar suara pengawas Xie. Keduanya langsung berlari keluar. Tahunya itu hanya rekaman suara yang diputar Linxi melalui ponselnya. Junxing lalu datang bersama dengan pengiring pengantin pria. Linxi terpana melihat suaminya. Lah malah beneran ada pengawas sekolah. Akhirnya mereka berlari pergi dari sana. 




8 tahun sebelumnya


Linxi ke parkiran sepeda dengan membawa sebuah foto. Ia menemui Junxing dan menyapanya. Junxing merasa nggak mengenal Linxi dan bilang kalo ia salah orang. Linxi mengonfirmasi nama Junxing dan dibenarkan. Merasa nggak salah, Linxi lalu memeluk Junxing. Sesaat Junxing terdiam. Ia lalu mendorong Linxi dan meninggalkannya. 


Xie Ang melihat mereka dan langsung menghampiri Junxing. Ia merasa kalo gadis sekarang itu pada g*la. Ia menanyakan perasaan Junxing tapi Junxing malah mengalihkannya dengan menyapa pengawas Xie padahal orangnya nggak ada. 



Linxi datang ke kelas bersama dengan guru. Ia adalah murid pindahan. Dan sebenarnya ia pindah ke sana agar bisa lebih dekat dengan Ji Junxing. Setelah memperkenalkan diri, saatnya memilih tempat duduk. Linxi bilang ke guru kalo ia ingin semeja dengan Junxing. Junxing menolak dengan alasan ia nggak mau semeja sama orang lain. Tapi karena tempat yang tersisa hanya itu akhirnya guru nyuruh Linxi untuk duduk di sana. 


Setelah duduk, Linxi menulis di bukunya untuk menjelaskan ke Junxing kalo pelukan di tempat parkir tadi adalah pelukan pertemanan. Ia ingin berteman dengannya. Junxing bilang pulpen. Linxi pikir Junxing mau membalas pesannya, tahunya malah ngasih tahu kalo pulpennya jatuh. Saat Linxi mau mengambilkannya, Junxing juga ternyata mau mengambilnya, jadilah kepala mereka berbenturan. Guru melihat kalo Linxi belum punya buku dan nyuruh Junxing untuk berbagi. 




Saat jam istirahat, Junxing disuruh guru untuk mengajak Linxi berkeliling. Junxing berjalan sangat cepat sehingga membuat Linxi kesulitan mengikutinya. Ih Junxing malah menunjukkan peta ke Linxi dan menyuruhnya untuk berkeliling sendiri. Mendadak terdengar bel masuk. Junxing langsung berlari ke kelas dan meninggalkan Linxi. Linxi mengejarnya dan menanyakan kenapa Junxing lari? Apa nilai tesnya nggak bagus? Junxing memberitahu kalo ini adalah jam pelajaran pengawas Xie. 


Linxi menanyakan lebih lanjutnya. Junxing malas menjelaskan dan mengabaikan Linxi tapi malah membuat buku yang dibawanya terjatuh. Mau nggak mau, Junxing terpaksa membantu Linxi mengemasi bukunya. 




Sesampainya di kelas mereka diminta untuk menulis jawaban di papan tulis karena sudah telat masuk kelas. Linxi selesai lebih dulu baru kemudian Junxing. Cara yang mereka gunakan berbeda tapi jawabannya sama-sama benar. Dan meski benar keduanya tetap di suruh keluar. Mereka disuruh mengangkat tangan dan satu kaki. Junxing bilang julukannya pengawas Xie adalah Ultramen (maksudnya out). Linxi mau menjelaskan ke pengawas Xie kalo Junxing telat karena membantunya memungut buku tapi Junxing bilang nggak usah. 


Linxi kehilangan keseimbangannya dan hampir jatuh. Secara nggak sengaja ia menarik baju Junxing dan membuat bahunya kelihatan. Junxing bersyukur Linxi nggak menarik celananya juga. Linxi mengaku ingin berteman dengan Junxing tapi Junxingnya nggak mau. Linxi bahkan mau melakukan apapun asal Junxing mau berteman dengannya. Kalo nanti ia nggak bisa maka ia akan menyerah. Junxing lalu memberikan syaratnya. Yang pertama daun harus naik ke langit dan kedua bintang harus jatuh ke lantai. 


Jam pelajaran berakhir. Kepala pengawas Xie nyuruh mereka untuk masuk. Junxing lalu memberitahu Linxi kalo rambutnya kepala pengawas Xie itu palsu. 




Anak-anak berkumpul melihat sesuatu. Ang mengajak Junxing untuk melihat juga. Linxi berhasil mengabulkan syarat Junxing yang pertama, daun terbang ke langit. Ia menggunakan balon untuk membuat daun terbang ke langit-langit. Setelahnya ia menghampiri Linxi dan mengakui kalo Linxi berhasil melakukan syarat pertamanya. Untuk syarat yang ke dua apa ia bisa melakukannya? 


Linxi menarik Junxing ke gudang olahraga. Di sana ia menutup pintu dan mematikan lampu lalu nyuruh Junxing untuk memejamkan mata. Ia lalu menunjukkan lampu kristal yang di dalamnya seperti bintang. Sebenarnya itu nggak termasuk tapi Junxing masih bisa menerimanya. Linxi sih bisa saja menunjukkan yang asli. Hanya meteorit ada di museum. Dan untukyang selanjutnya Junxing nggak mau ada tipuan lagi.. Ia ingin rambut aslinya kepala pengawas Xie. Nggak ada patung atau apapun itu. 



Yimian menghampiri Linxi yang makan sendirian. Ia melihat menu yang Linxi pilih dan menunjukkan menu yang lebih enak miliknya. Linxi mau menanyakan tentang seseorang. Yimian pikir maksudnya Junxing dan ia pun memberitahu segala sesuatu tentang Junxing. Tapi bukan Junxing yang mau Linxi tanyakan tapi kepala pengawas Xie. Gimana cara melepaskan wig-nya? 


Linxi pun menceritakan tentang syarat yang Junxing berikan agar mereka bisa berteman. Setelah mendengar lengkapnya, Yimian menyimpulkan kalo Junxing bukan mau berteman dengannya tapi mau memaksanya pindah sekolah. 






Sekolah akan kedatangan tamu penting. Semua siswa diminta untuk membersihkan sekolah. Linxi menghampiri Junxing yang sedang mengepel lantai dan memintanya untuk mengganti syarat yang ketiga. Bukan ia nggak bisa melakukannya tapi ia nggak mau. Junxing menyimpulkan kalo Linxi menyerah. Linxi mengambil tongkat pel Junxing dan menggantikannya mengepel. 


Ang dan Yimian menyapu di tangga. Lah Yimian malah hanya membaca majalah. Saat Ang menyuruhnya untuk membuang sampah, Yimian menolak dengan alasan sedang datang bulan. Ih padahal minggu lalu saat jam pelajaran olahraga ia juga sudah datang bulan. Yimian memuji Ang yang sangat memperhatikannya. Ia mengambil sapu dan menyapu sepatu barunya. Lah keduanya malah kejar-kejaran habis itu. 


Di bawah Kepala pengawas CXie sedang bicara dengan kepala Biro pendidikan. Ang dan Yimian masih kejar-kejaran. Lantainya masih licin. Junxing yang memegang spanduk terpaksa melepaskannya untuk menangkap Linxi yang hampir ditabrak sama Ang. Akibatnya spanduk yang harusnya dipasang malah jatuh ke bawah dan mengenai kepala kepala pengawas Xie dan kepala Biro pendidikan. Gegara itu wig mereka pada copot. 


Linxi menunjukkan kalo ia sudah melaksanakan 3 syarat yang Junxing berikan. Junxing nggak bilang apa-apa dan pergi. 



Sekelas dimarahin sama kepala pengawas Xie. Mereka bahkan disuruh ketawa yang keras kalo enggak nggak boleh pulang. Junxing akhirnya mengakui kalo ia yang bersalah. Merasa juga bersalah Linxi juga ikut berdiri. Mereka disuruh keluar dan memegang spanduk yang tadi sampai jam pelajaran selesai. Pun setelahnya mereka masih disuruh menulis surat inrospeksi diri. 


Linxi menenangkan kalo ia akan membantu Junxing menulis surat introspeksi diri nanti. Junxing mengeluhkan sejak ketemu sama Linxi dia disuruh berdiri dua kali. 



Setelah masa hukuman mereka selesai, keduanya kembali ke kelas untuk menulis surat intospeksi diri. Ang dan Yimian menghampiri mereka dan menyebut hubungan keduanya sangat dekat. Lah mereka malah nggak tahu tentang itu. Yimian dan Ang mengungkit kejadian tadi pagi dimana Linxi memeluk Junxing saat pertama bertemu. Juga kejadian balon terbang. Mereka pikir keduanya pacaran. Junxing langsung menatap tajam Linxi sementara Linxi mengatakan kalo bukan ia yang menyebarkannya. 


Gegara itu Junxing jadi marah lagi sama Linxi. Sambil jalanke ruang siaran Linxi memberitahu kalo rumor hanya akan bertahan selama 7 hari. Ia yakin semua orang akan segera melupakannya. Hih nggak ditanggepin. Sesampainya di ruang siaran Junxing duluan yang bicara. Pertamanya ia menyebutkan nama dan kelas. Lah habis itu malah memprotes pihak sekolah yang nyuruh para murid untuk bersih-bersih. Setelahnya malah menjelaskan kalo ia dan Linxi nggak ada hubungan apa-apa Linxi kayak sedih dengarnya. 





Setelah selesai, Junxing pun pergi. Linxi memanggil Junxing yang sudah sampai di bawah. Ia lalu menyampaikan nama dan kelasnya. Juga permintaan maafnya pada seseorang yang sudah memberinya masalah di hari pertamanya pindah. Ia nggak mengenalnya tapi ia sangat mengenalnya. Tuhan memberinya kesempatan untuk bertemu lagi dengannya sehingga mereka bisa melakukan lagi hal-hal yang pernah mereka lakukan dan yang belum. Minum teh bersama dan bermain basket. 


Sebelumnya Linxi bermain basket dengan ayahnya. Ia mengeluhkan kakaknya yang belum juga datang. Pun ditelpon juga nggak dijawab. Kakaknya yang sedang di jalan mengalami kecelakaan. Mereka kemudian ke rumah sakit tapi kakaknya sudah meninggal. Dengan menahan tangis ayah memutuskan untuk mendonorkan jantung kakak. 


Junxing berlari kembali ke ruang siaran dan mematikan mikrofon. Linxi menatap Junxing sambil nangis. 





Junxing pulang dengan naik sepeda. Sampai rumah...dih kaget lihat Linxi membukakan pintu. Linxi lalu makan malam dengan Junxing dan ibunya. Ibu dan Linxi langsung akrab. Sehabis makan nanti ibu akan mengajak Linxi ke kamarnya. mendengar kalo Linxi akan tidur di sana, Junxing lalu mengajak ibu untuk bicara berdua. Ia pikir Linxi akan menginap hanya malam ini tahunya untuk satu semester. Junxing nggak menyetujuinya tapi ibu merasa kalo ia nggak perlu persetujuannya. 


Linxi diam-diam mendengarkan pembicaraan mereka. Sebelumnya Linxi mendengar ibunya Junxing menelpon ibunya dan ingin agar ia pindah ke SMA Chunhui. Anak bungsunya pergi ke luar negeri jadi Linxi bisa tinggal di kamarnya. Ayah merasa nggak enak karena mereka nggak begitu dekat. Mungkin hanya ingin membalas budi. Ternyata jantung kakaknya didonorkan untuk Junxing. Baik orang tua Junxing maupun orang tua Linxi sama-sama merahasiakan hal itu dari anak-anak mereka. 


Sama seperti orang tua Linxi, ibu Junxing juga bilang kalo keluarga LInxi adalah keluarga jauh yang sangat berjasa bagi mereka. Ke depannya ibu minta agar Junxing menjaga Linxi di rumah maupun di sekolah. 



Linxi ke kamarnya. Ia melihat foto Junxing di meja dengan adiknya. Ibu masuk dan membawakan buah. Mereka sempat bicara. Ibu minta Linxi untuk menganggap rumah sendiri. Ia juga berharap Linxi bisa akur sama Junxing. Biarpun Junxing sepertinya orang yang keras kepala, tapi hatinya sangat lembut. Kelak kalo membutuhkan sesuatu, Linxi bisa mengetuk kamar Junxing di sebelah. 


Setelah ibu pergi, Linxi mengeluarkan boneka rubah dan buku hariannya. Ia menulis surat untuk kakaknya dan bercerita tentang Junxing. Berbeda dengan kakaknya Junxing sangat sulit untuk didekati. Ia nggak suka tersenyum dan selalu cemberut. Tapi ia nggak akan menyerah dan akan berusaha menjangkaunya. 


Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊