Postingan Terbaru

Sabtu, 04 Februari 2023

Sinopsis Was It Love? Episode 4 Part 3


All content from jtbc





Ringkas drama sebelumnya


Ae Jung dan Hye Jin sudah bisa masuk lagi ke kantor mereka. Jadi Ae Jung dapat telpon dari pemilik gedung kalo mereka diperbolehkan memasuki kantor mereka lagi. Hye Jin merasa ada yang aneh dengan hal itu tapi Ae Jung menenangkan kalo nggak papa.

Seseorang mendadak datang mengantarkan bunga untuk Ae Jung. Mereka nggak tahu itu bunga dari siapa. Hye Jin melihat kalo ada kartu di dalam bunga itu dan meminta Ae Jung untuk segera membacanya. Wah dari judulnya aja sudah romantis. Kamu dan aku. Ae Jung membukanya dan ternyata adalah Koo Daepyo yang mengingatkan kalo waktu Ae Jung tinggal 3 hari lagi untuk membuat Ryu Jin bermain di film mereka.

Lah, wajah keduanya langsung berubah takut.




Ae Jung ketemuan lagi dengan Dae O. Dae O datang sambil menguap. Dia mengeluhkan Ae Jung yang ngajak ketemu terlalu pagi. Ia bahkan belum sempat mandi dan gosok gigi. Ae Jung mengajaknya untuk menyusun strategi untuk melawan James Caramel. Mereka kan hanya punya cerita asli dan belum punya naskah.

Dae O menunjukkan itulah perbedaan antara profesional dan amatir. Ia mengambil ponselnya dan mengirimkan file naskah ke Ae Jung. Ae Jung senang banget lihatnya karena Dae O sudah membuat naskahnya. Dae O memberitahu kalo karya itu awalnya memang naskah. Ia menambahkan perasaannya dan mengubahnya menjadi novel.

Ae Jung kagum banget sama Dae O. Tadinya ia khawatir karena mereka belum punya naskah. Sekali lagi Dae O menyombongkan dirinya yang seorang profesional dan Ae Jung yang hanya seorang amatir.

Ae Jung sudah membaca naskah yang Dae O berikan dan memintanya untuk merevisi beberapa bagian dari dialog tokoh utama pria yang ia nilai kurang keren. Dae O protes nggak terima. Ia terbiasa menulis sendiri dan nggak suka melakukan revisi.  Bagian mana yang kurang keren? Ae Jung memintanya untuk nggak marah. Ia hanya menyampaikannya dari sudut pandang wanita. Dae O nggak akan paham karena dia nggak keren. Ia memberitahu kalo ia punya mata yang jeli dalam menemukan pria keren.

Dae O jadi makin kesal. Ia menyinggung tentang Ae Jung yang tinggal dengan pria keren. Ae Jung nggak paham. Dae O  menyebutkan tentang suami keren Ae Jung yang punya daya tarik aneh. Pria keren macam apa yang diam saja lihat istrinya punya hutang satu setengah miliar won? Giman abisa wanita bermata jeli berakhir seperti itu?

Ae Jung menjadi kesal. Ia menegaskan kalo Dae O nggak tahu apa-apa tentang hidupnya. Dae O menjadi nggak nyaman. Mendadak ia gugup. Ia tahu kalo Ae Jung sedang mengalami kesiapan. Ae Jung makin nggak paham dengan apa yang ingin Dae O katakan. Ia memberitahu kalo ia sudah pernah merasakan yang lebih sulit dari itu. Dan ia nggak pernah berpikir kalo dirinya menyedihkan.

Dae O kesulitan menjelaskan maksudnya dan meminta Ae Jung untuk nggak salah paham. Ae Jung meminta Dae O untuk menjelaskan dalah paham yang dimaksud. Ia memberi tahu kalo setiap pagi ia pergi bekerja sambil mengantar anaknya, saat malam mereka berkumpul dan bercerita di meja makan, akhir pekan mereka habiskan dengan membicarakan masa depan. Dan itu adalah kebahagiaan terbesar dalam hidupnya.

Dae O sampai nggak bisa berkata-kata. Ae Jung akhirnya menyudahi dan pamit. Ia akan begadang semalaman untuk membuat proposal dan memberikan skenarionya pada agensi Ryu Jin sunbae.

Dae O berusaha menahan Ae Jung dan mengajaknya melakukan revisi. Ae Jung menolak. Ia menyadari kalo Da O adalah penulisnya. Ia meminta maaf karena terlalu berlebihan. Nggak usah direvisi. Ia lalu meninggalkan Dae O yang kelihatan menyesali perkataannya.

Ae Jung berjalan dengan perasaan sangat kesal. Dia juga ingin hidup seperti itu.






Yeon Wu datang ke rumah sakit. Ibu merias wajahnya agar terlihat pucat. Ia berpura-pura sakit untuk membuat Yeon Wu kasihan padanya sehingga mau mengabulkan keinginannya. Bahkan ibu juga mengubah wasiatnya. Meski bohongan. Ternyata sebelumnya ibu juga membeli semua rumah studio di Seoul biar anaknya nggak bisa tinggal sendiri. Nggak hanya itu. Ia juga membeli yayasan sekolah tempat Yeon Wu mengajar. Wah, ibu kaya banget ya ternyata.

Penjaga kamar ibu memberitahukan kedatangan Yeon Wu. Ibu langsung berbaring dan pura-pura sakit. Yeon Wu menyapa pengacara ibu ramah lalu menanyakan keadaan ibu. Sambil terbatuk-batuk ibu memberi tahu kalo keadaan nya memburuk sejak kemarin. Ia lalu meminta tolong agar Yeon Wu mengambilkannya air. Dan sementara Yeon Wu mengambil air, ia memberi kode pada pengacara agar segera membacakan surat wasiat.

Yeon Wu memberikan airnya dan membantu ibu untuk minum. Setelah minum ibu menyuruh pengacaranya untuk membacakan surat wasiat yang sudah diubah. Pengacara ibu mengiyakan. Dengan gemetaran ia mulai membacakan wasiat ibu. Tapi baru aja mulai Yeon Wu sudah menghentikannya. Ia mengaku setuju pada semua keputusan yang ibu ambil sekalipun ibu mau mendonasikan semua kekayaannya pada masyarakat.

Ibu langsung marah. Ia bangkit dan mengeluhkan kenapa ia harus melakukannya? Lah, kan ibu ketahuan bohongnya? Pada hal Yeon Wu hampir aja tertipu. Ia meminta maaf atas yang sebelumnya. Tapi karena sekarang Ia sudah datang maka ia minta agar ibu nggak marah lagi padanya.

Pengacara ibu mengajak Yeon Wu untuk makan bersama tapi Yeon Wu menolak karena masih ada urusan. Ia berbalik dan mau pergi. Ibu menanyakan apa Yeon Bu berbuat itu padanya karena wanita itu?

Yeon Wu terdiam. Kita lalu ditarik ke masa lalu. Yeon Wu menemui ibu dengan masih membawa tas. Yeon su memberitahu ibu kalo wanita itu hamil. Ibu terkejut dan marah. Yeon Wu nggak bilang apa-apa lagi dan langsung pergi.


Yeon Wu makan bersama nenek dan Ha Ni tapi malah melamun mulu. Nenek menegurnya dan berpikir kalo masakannya nggak enak. Yeon Wu membantahnya. Nenek memang sengaja memasak makanan yang menyehatkan untuk semuanya. Eh, setelah itu malah giliran Ha Ni menghela nafas berat. Katanya kecemasannya baru bertambah. Ia mengatakannya sambil menatap Yeon Wu. Lah Oh Ssaem kidal ternyata? Nebek pikir Ha Ni belum mengerhakan PR. Ha Ni membantahnya.

Yeon Wu menanyakan apa Ae Jung belum pulang? Nenek mengiyakan. Ia memberitahu kalo Ae Jung pulang terlambat hari ini. Yeon Wu berpikir untuk mengantarkan camilan. Ha Ni juga mau ikut.






Di kantor Ae Jung sedang mengedit profil Dae O. Dia kesal karena Dae O berani menghakimi hidupnya? Ia lalu menutup laptopnya.
**

Ternyata Dae O ada di bawah menatap Ae Jung yang masih bekerja. Dia khawatir karena Ae Jung bahkan nggak makan. Ia mencoba untuk nggak peduli dan masuk ke mobil.
**

Nggak lama kemudian Dae O masuk ke kantor Ae Jung dengan membawakan makanan. Dilihatnya Ae Jung sudah tidur di sofa dengan posisi nggak beraturan. Ia meletakkan makanannya di atas meja dan mau langsung pergi tapi kok nggak bisa. Akhirnya ia balik lagi dan menata kepala Ae Jung dan memberinya bantal. Ia juga mengambil buku yang sedang Ae Jung baca. Dan tiba-tiba Ae Jung malah menggenggam tangannya. Dae O melihat wajah Ae Jung yang merasakan kenyamanan.

Dae O sendiri sempat terdiam cukup lama sampai akhirnya ja menarik tangannya kembali. Dae O lalu keluar. Ia mterasa dadanya berdebar-debar ingat tangannya digenggam sama AE Jung barusan. Ia buru-buru untuk sembunyi saat mendengar ada yang datang.


Yeon Wu dan Ha Ni menaiki tangga sambil membicarakan tentang PR.

Ae Jung terbangun dan merasa heran melihat ada makanan di meja. Di bawahnya ada naskah dari Dae O dan sebuah pesan yang memberitahu kalo ia sudah merevisinya. Ae Jung membukanya dan melihatnya sekilas. Ia melihat sekitar tapi nggak menemukan Dae O.

Ha Ni dan Yeon Wu masuk. Yeon Wu menunjukkan makanan yang ia bawa. Dia yakin kalo Ae Jung pasti belum makan. Ae Jung senang dan memeluk Ha Ni.

Ringkas drama selanjutnya


Bersambung...

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊