Sinopsis 18 Again episode 8 part 1

Anysti
0


All content from jtbc




Ringkas drama sebelumnya


Wu Young yang nggak bisa menemukan Da Jung akhirnya menelponnya. Sayang ponselnya Da Jung lagi sama Il Kwon. Il Kwon tersenyum sinis dan menawarkan mau ngasih tahu sesuatu yang Menarik ke Da Jung soal Dae Young. 


Il Kwon mematikan ponselnya. Wu Young makin khawatir lalu datang ke ruang guru olahraga. Benar. Mereka ada di sana. Dan saat ia masuk ia melihat Da Jung sedang nangis. Il Kwon bertanya ada apa Wu Young datang? 


Wu Young malah nanya balik, sedang apa mereka di sana? Il Kwon memberitahu kalo itu adalah pertemuan orang tua dan guru. Ia lalu menatap Da Jung dan menyudahi pembicaraan mereka hari ini. Ia pingin Da Jung memikirkannya dan menghubunginya. 


Da Jung mengambil ponselnya lalu pergi. 


Wu Young kembali menanyakan apa yang mereka bicarakan. Il Kwon nggak ngerti kenapa Wu Young penasaran. Ia memberitahu kalo itu antara ia dan Shi Wu Eomma dan nggak ada hubungannya sama Wu Young. Wu Young membantah dan akan menanyakannya sendiri. Ia lalu pergi dan menyusul Da Jung. 


Il Kwon tersenyum mengejek dengar Wu Young mau menanyakannya sendiri. 





Wu Young berjalan bersama Da Jung dan menanyakan apa terjadi hal buruk di sana? Da Jung membantahnya. Wu Young lalu menanyakan apa yang Da Jung bicarakan sama Choi Ssaem? 


Ae Rin mendadak nelpon. Da Jung menjawabnya dan memperbolehkan Wu Young untuk pergi. Wu Young mengiyakan dan meninggalkannya. 


Da Jung minta Ae Rin untuk bicara lagi nanti. Ia lalu menutup telponnya dan menatap Wu Young. 


Cerita yang nggak diketahui hanya olehku


Da Jung minum sendirian. Ingat apa yang Il Kwon katakan soal Dae Young. 


2009


Draf pemula KBU 2009 untuk nonatlet






Dae Young mengikuti seleksi dan gagal. 


10 tahun yang lalu Il Kwon melihat Dae Young di draf pemula KBU untuk nonatlet.  Dia berhenti berlatih dan nggak bisa bersaing dengan pemuda yang sudah siap untuk draf. Dia nggak berhasil. 


Tapi...


Dae Young kembali dan membereskan bola. Pelatih melihatnya. Dan ternyata Dae Young sudah datang selama 2 bulan. Nggak hanya itu. Dae Young juga mengepel lantai dan berlatih lebih keras. 


Pelatih melihat kegigihannya. Dia lalu mengatakan sesuatu pada Il Kwon. 


Mendadak Dae Young harus berhenti berlatih. Ia dapat telpon dan segera pergi. 




Shi Wu sakit. Dokter bilang ia menderita asma. Dae Young sedih karena ia mendengar kalo itu nggak bisa disembuhkan. Dokter bilang kalo dia nggak mengurusnya maka fungsi paru-parunya akan berkurang dan dia nggak akan bisa normal. Tapi ada kemungkinan untuk mengobatinya saat pasiennya masih muda. 


Dae Young dan Da Jung menjaga Shi Wu. Sambil nangis Dae Young minta Shi Wu untuk bertahan. Jangan sakit. 






Dae Young yang sedang bekerja dipanggil sama rekannya. Katanya ada yang mau ketemu. Orang itu adalah Il Kwon. Dia datang untuk memberitahu kalo pelatih memberikan restunya. Dae Young bisa ikut latihan mereka. 


Dae Young berterima kasih atas tawarannya. Tapi ia nggak punya waktu untuk itu. Shi Wu sakit. Ia, ayahnya harus mencari uang untuknya. Il Kwon merasa nggak habis pikir. Dae Young akan menyerah hanya karena putranya? Dae Young aneh dengarnya. Hanya karena putramu? 


Rekan Dae Young memanggilnya. Dae Young kembali memakai sarung tangannya dan pamit ke Il Kwon. Dia harus kembali bekerja. 








Da Jung nangis dengar itu. Il Kwon heran. Ia tinggal dengan Dae Young tapi nggak tahu soal itu. Ia kembali ke masalah Shi Wu kalo ia harus punya uang untuk mencapai impiannya. Ia menunjukkan Dae Young, kalo dia nggak bertahan sama pekerjaan kecil demi Shi Wu maka sekarang dia akan menjadi atlet yang hebat. Ia lalu nyuruh Da Jung untuk memikirkannya baik-baik. Apa ia pingin putranya menyerah pada basket gegara uang seperti Dae Young? 


Da Jung nangis sambil minum. Ia pikir Dae Young sudah berubah. 


Sejak saat itu Dae Young jadi suka minum. Da Jung menanyakan kenapa Dae Young minum? Biasanya jarang minum. Sambil senyum Dae Young bilang kalo nggak ada yang terjadi. Ia minta dibiarkan minum sedikit lagi. 


Di tempat kerjanya Dae Young dimarahi karena pelanggan banyak yang mengajukan keluhan tentangnya. Apa sih keahliannya? Apa ada sesuatu yang ia kuasai? 


Da Jung nggak menyadari kalo Dae Young menuangkan energi dan semangat yang pernah dia pakai untuk meraih impiannya ke dalam keluarganya. Dia nangis lagi. Ingat Dae Young bekerja membawa barang berat menaiki tangga. 








Wu Young berada di luar dan hanya melihat Da Jung. 


Dae Young di paksa keluar sama pelanggannya karena kinerjanya. Ia minta pelanggannya untuk membayar biaya kedatangannya tapi orang itu nggak mau karena nggak ada yang Dae Young perbaiki. 


Di kantor Dae Young dimarahi sama atasan. Ia sudah bekerja selama bertahun-tahun tapi tetap nggak bisa. Apa dia nggak malu sama rekan kerjanya? Dae Young hanya bisa minta maaf. 


Sampai rumah ia masih harus dimarahi sama Da Jung karena minum lagi. Apa Dae Young nggak malu sama anak-anak mereka? 


Dae Young menanyakan apa Da Jung malu karena dirinya? Da Jung yang juga lelah malah menyindir apa ia harus bangga? Ia mengeluhkan kalo Dae Young sangat menyedihkan lalu meninggalkannya. 


Dae Young sendiri hanya diam. 


Da Jung nangis ingat itu semua dan Dae Young menyaksikannya dari luar. Dia juga nangis. 





Da Jung akhirnya pulang jalan kaki. Langkahnya nggak beraturan karena dia kebanyakan minum. Dae Young terus mengawasinya dari seberang. Ia mengawal Da Jung sampai rumah. 







Ji Hun akhirnya melakukan konferensi pers. Rekan-rekan Da Jung menyaksikannya dari kantor. Mereka mengaku terkejut dan yakin kalo dia akan melakukan sesuatu. 


Ji Hun menyinggung tentang ia yang belum menikah tapi punya anak berusia 7 tahun. Ia tahu kalo ada banyak orang yang terkejut dan kecewa padanya. Tapi orang yang paling terkejut adalah anaknya. 


Anaknya masih memanggilnya paman Ji Hun. Semua wartawan mulai berbisik-bisik. Ji Hun melanjutkan kalo anaknya adalah putri kakaknya yang sudah meninggal dari kecelakaan 2 tahun yang lalu. Ia telah mengadopsi putri kakaknya. 


Orang-orang mulai mengubah pandangan mereka pada Ji Hun. Dia mengadopsi keponakannya. Da Jung juga menyaksikannya dari mejanya. 


Ji Hun mengatakan kalo informasi pribadi anaknya telah diketahui publik dan ia merasa kesulitan karena itu. 


Seorang wartawan mengangkat tangannya dan mengajukan pertanyaan. Ia menyinggung rencana JI Hun untuk pensiun. Ji Hun awalnya terdiam. Baginya untuk menjadi orang tua maka ia harus mempelajari tanggung jawab alih-alih menyerah. Ia akan menunjukkan pada putrinya, ia akan menginjak gundukan, melempar bola, dan gimana ia bertanggung jawab. Ia menekankan kalo ia akan terus bermain demi anaknya. 


Da Jung bersyukur dengar keputusan Ji Hun. 






Akhirnya Ji Hun mengakhiri konferensi persnya dan berniat meninggalkan tempat itu. Seorang wartawan mendadak menyinggung perihal ibu anak itu yang menurut informasi yang ia dapat masih hidup. Siapa dia? Wartawan lain menambahkan pertanyaan apa Ji Hun berhubungan sama ibu anak itu? 


Di rumahnya ibunya Se Yeon dah stres aja. Takut Ji Hun akan menyebut namanya. 


Ji Hun memilih nggak menjawabnya dan pergi. 






Il Kwon mengumpulkan anak-anak basket dan mengingatkan kalo waktu mereka nggak banyak sebelum pertandingan. Ia ingin mereka bersikap dengan baik dan waspada. Dan untuk Wu Young dan Shi Wu, mereka masih di regu cadangan. Ia ingin mereka membereskan semuanya sebelum pergi. Ia lalu membubarkan mereka. 


Wu Young memanggil Il Kwon dan merasa kalo harusnya semua membantu beres-beres. Il Kwon menanyakan apa ada masalah sama itu? Ia memberitahu kalo seperti itulah semua orang mulai dari awal. 


Ia lalu berbalik sambil menggerutu. Orang tua sama anak sama-sama nggak berkelas. 




Mereka akhirnya melakukannya. Wu Young mengumpulkan sampah. Ia nyuruh Shi Wu yang sedang mengepel untuk membuangnya lalu pulang. Shi Wu menolak dan ngajak Wu Young untuk melakukannya bersama. 


Wu Young mengambil tongkat pel Shi Wu. Itu akan lebih lama. Ia mengajaknya untuk segera menyelesaikannya agar bisa istirahat. 


Shi Wu akhirnya menerimanya. 





Ja Sung yang sedang bersama temannya melihat mobil ayahnya. Ia nyuruh temannya untuk duluan sementara ia mengikuti ayahnya. 


Ayah datang ke ruang guru olahraga dan memberikan sesuatu. Katanya ia memasukkan 50% lebih banyak seperti yang Il Kwon minta. 


Il Kwon membukanya dan melihat jumlahnya. Ia memuji ayah yang sangat tepat. Ia menenangkan agar nggak mengkhawatirkan Ja Sung. Ayah mengangguk mengiyakan. 


Di luar Ja Sung kecewa banget sama ayah. 









Mereka menyudahi pertemuan mereka. Ayah lalu pamit. Sampai luar ia melihat Ja Sung yang langsung bertanya apa itu tadi? Ayah nggak menjawab dan ngajak Ja Sung untuk bicara nanti. Il Kwon sendiri hanya melihat. 


JA Sung mengejar ayah. Nggak habis pikir. Ayah membayarnya agar ia bisa bermain? KATAKAN!!!


Wu Young yang sedang mengepel melihatnya. 


Ayah mengaku hanya mengisi kekurangan Ja Sung. Ja Sung nggak paham. Apa itu sesuatu yang harus dikatakan sama seorang Ayah? Ayah marah dan menampar Ja Sung. Ayah malah menyalahkan Ja Sung. Ia nggak akan ngasih guru itu yang kalo Ja Sung bisa main dan kuliah sendiri. 


Ja Sung melarang ayah untuk memberinya uang. Ia juga nggak mau kuliah. AKU MALU GEGARA AYAH!!! Ayah makin marah dan kembali memukul Ja Sung sampai ia jatuh. Bagi ayah Ja Sung selalu merengek sama kayak ibunya. Dia Me nyuruh Ja Sung untuk hanya melalukan perintahnya. Kalo enggak ayah akan mengusirnya dari rumah sama seperti ia mengusir ibunya. Il Kwon yang melihatnya memilih untuk membiarkan dan pergi. 


Ayah lalu pergi. Ja Sung yang lagi kalap mengambil tongkat dan mau memukul ayah. Wu Young mendadak memanggil namanya keras dan membuatnya mengurungkan niatnya.  






Wu Young menghampiri Ja Sung yang duduk di pinggir lapangan. Ia menanyakan apa itu sakit? Ja Sung nggak menjawab. Nggak papa? Ja Sung menatapnya dan membentaknya. Kenapa ia peduli? Ia kesal karena Wu Young sama Shi Wu selalu muncul di saat seperti itu. 


Wu Young terkejut dengarnya. Ia curiga kalo Ja Sung merundung Shi Wu gegara itu. 


Ja Sung malas dengarnya. Ia memperingatkan Wu Young agar menjaga bicaranya. Wu Young lalu memberinya minuman dan menyuruhnya untuk minum. Ia bisa minum di hari seperti sekarang. Ja Sung kembali memintanya untuk jangan ikut campur. Kenapa selalu mengganggunya? 


Dae Young meraih tangan Ja Sung dan menyerahkannya. Ia nggak ingin Ja Sung menyesal. Ia juga dipukul sama ayahnya beberapa kali. Ayahnya nggak selalu seperti itu tapi awalnya setelah ibunya meninggal. Ia memberitahu kalo bukan Ja Sung yang melakukan kesalahan. Jadi kenapa Ja Sung melakukan hal yang akan ia sesali? Ia mengaku nggak bermaksud melihat yang terjadi tapi ia tetap bersimpati. Ia akan merahasiakan kematian hari ini. Sebenarnya ia ingin berhenti minum tapi ja akan minum sama Ja Sung hari ini. 


Ja Sung kesal. Ia melarang Dae Young untuk menghiburnya. Apa setelah mendengar kalo ia nggak cukup baik dan bermain berkat uang ayahnya jadi membuat Dae Young mengasihaninya? 


Dae Young memberitahu kalo Ja Sung adalah pemain yang bagus. Ia sendiri saja sudah cukup bagus. Ayahnya hanya ketemu orang yang salah. Ia melarang Ja Sung untuk berpikir kalo ia nggak cukup baik. 


Ja Sung terdiam. Dae Young melanjutkan agar Ja Sung jangan melakukan hal yang akan ia sesali nanti. Bahkan kalo itu seseorang yang dibencinya, berpaling dari seseorang selamanya akan membuatnya lebih sedih dari dugaannya. Ja Sung membuka minumannya dan meminumnya. 


Lah habis itu Ja Sung malah pingsan. Dae Young bingung. Padahal itu bukan alkohol. Gimana caranya membawanya pulang??? 






Akhirnya Wu Young membawa Ja Sung ke kamarnya. Nggak habis pikir gimana dia bisa mabuk pas minum bir tanpa alkohol. Dan setelah menuturkan ja Sung membuatnya menyadari kalo Ja Sung masih anak-anak. 


Ringkas drama selanjutnya


Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)