Postingan Terbaru

Sabtu, 18 Februari 2023

Sinopsis 18 Again episode 5 part 3


All content from jtbc 







Ringkas drama sebelumnya


Ji Ho mengikuti Shi Ah yang jalan menuju kelas. Teman-teman Shi Ah datang memanggilnya. Mereka lalu jalan bersama dan berpapasan sama Ja Sung. Ih kok Ja Sung melihat Shi Ah terus? Ada apa nih? 


Di kelas Shi Ah tidur. Ji Ho melihat wajahnya terkena sinar matahari. Ia lalu bangkit dan menutup tirai agar Shi Ah nggak silau. 


Dua siswi di depan melihat berita tentang ibu Shi Ah. Shi Ah langsung bangun. Ia mau keluar tapi Bo Bae datang dan menunjukkan berita itu ke Shi Ah. 




Berita itu juga meresahkan manajer Heo, Da Jung Ji Young, Ki Tae dan Yu Mi. Yu Mi mengakui kalo ia yang mengunggahnya tapi segera menghapusnya. Ia pikir reporter berita mungkin melihatnya. Ia nggak tahu harus gimana dan hanya bisa minta maaf pada Da Jung. 


Da Jung merasa nggak papa. Toh orang-orang juga akan melihatnya nanti. Manajer Heo amat menyayangkan. Harusnya ditahan selama mungkin. Da Jung merasa nggak bisa apa-apa karena beritanya sudah keluar. Ia lalu pamit karena ada syuting. 


Yu Mi dan Manajer Heo pergi setelah Da Jung pergi. Nggak tahu kenapa Ji Young seperti merasa kalo Yu Mi sengaja melakukannya tapi Ki Tae merasa nggak begitu. 





Wu Young membuka kulkas mau minum. Tadinya sih mau ambil air putih tapi nggak jadi dan mengambil bir. Ada tamu. Dok Jin nyuruh Wu Young untuk membukakan pintu karena berpikir yang datang pengantar makanan. Lah ternyata Ok Ssaem. Dia kaget lihat Wu Young bawa minuman beralkohol. 


Wu Young memberitahu kalo itu bukan miliknya. Padahal dia sudah membukanya. Dok Jin menghampiri Wu Young. Tanpa melihat ada Ok Ssaem dia malah bilang ke Wu Young kalo dia yakin Wu Young nggak bisa berhenti minum. Tapi nggak papa mengingat apa yang ia alami hari ini. 


Dok Jin lalu melihat Ok Ssaem dan heran gimana dia bisa datang? Ok Ssaem nggak ngerti gimana bisa Wu Young minum saat ayahnya ada di rumah? Dok Jin memberitahu kalo Wu Young cuman sedang kesulitan. Wu Young memberikan bir itu ke Dok Jin dan memberi tahu Ok Ssaem kalo itu milik ayahnya. Lah Dok Jin malah bilang kalo kadang mereka suka minum bareng. Cuman bir ringan untuk bersulang untuk cinta dan persahabatan mereka. 


Wu Young meralat untuk ikutan ayah dan anak, mereka bukan sahabat. Dok Jin tersenyum mengiyakan. Ok Ssaem makin nggak paham lihat siswa di bawah umur sudah punya masalah sama minum. Dok Jin lalu bilang kalo dia cuman bercanda. Wu Young membenarkan. Ia memberitahu kalo ia hanya duduk dan melihat ayahnya minum. Ia merasa sedih lihat ayahnya minum sendirian karena nggak punya teman. 


Awalnya Dok Jin  mengiyakan. Lah dia nggak punya teman? Wu Young minta Dok Jin agar mengikutinya saja. Ok Ssaem lalu bilang ke Dok Jin  kalo mereka harus bicara. 






Keduanya keluar. Ok Ssaem datang karena ingin menanyakan alasan Wu Young nggak berangkat sekolah hari ini dan malah minum. Dok Jin menyebut tentang perceraian. Ok Ssaem makin bingung. 


Dok Jin juga nggak tahu kenapa Wu Young nggak berangkat sekolah hari ini. Ok Ssaem menyesalkan Dok Jin nggak tahu apa yang terjadi sama hidupnya Wu Young atau dia nggak mau memberitahu karena nggak mempercayainya? Dok Jin menjawab kalo itu bukan keduanya. Ok Ssaem makin heran. Dok Jin yang merasa kalo dia harus milih akhirnya milih yang pertama. 


Ok Ssaem malah merasa sangat kecewa padanya dan menasehati, nggak peduli sesibuk apa Dok Jin, ia harap sebagai ayahnya Dok Jin mau mengurus masalah minum Wu Young dan dia juga harus sekolah. Ia sendiri juga akan mengawasinya. Ok Ssaem lalu pamit. 





Dok Jin menyesal. Apa harusnya dia milih yanh kedua? Ia lalu kembali ke rumah. Wu Young menghampirinya dan menanyakan apa semuanya berjalan lancar? Dok Jin mengaku nggak tahu lalu masuk ke kamarnya. 


Nggak lama kemudian dia membuka pintunya kembali dan memarahi Wu Young karena bolos sekolah. Ia mengingatkan kalo Wu Young masih sekolah. Lah Wu Young nggak paham. Dia kenapa? 






Ok Ssaem pulang dan menyapa tetangganya yang mau membuang sampah. Ia menyinggung teman sekamar Ok Ssaem yang lama nggak kelihatan. Ok Ssaem heran karena ia tinggal sendiri. Ia lalu pamit dan masuk ke rumahnya. 


Tetangga Ok Ssaem masih bingung. Soalnya ia yakin banget pernah lihat wanita lain keluar dari rumah Ok Ssaem. 


Sampai rumah Ok Ssaem langsung meletakkan tas dan mantelnya. Ia lalu membuka sebuah pintu ke ruang rahasia. Wah Ok Ssaem juga suka main game. Ia lalu dapat telpon dan diajak keluar untuk minum bareng. Ok Ssaem mengiyakan dan nggak lama kemudian ia keluar dengan tampilan yang beda sama sebelumnya. Dia pakai topi, kacamata sama jaket merah. Tetangganya yang habis membuang sampah melihatnya dan yakin banget kalo Ok Ssaem punya teman sekamar. 





Ok Ssaem datang ke warnet. Di sana sudah banyak temannya yang menunggunya. Ia diminta untuk membantu. Ok Ssaem mulai online dan melihat Gim Klan: pertandingan cepat. Ia minta untuk main satu babak. Ternyata yang diajak main adalah Dok Jin. 


Dok Jin menolak karena dia habis ngasih jawaban nggak tepat ke orang yang ia sukai. Ok Ssaem berpikir kalo orang itu memancing jawaban tertentu yang merepotkan dan menawarkan akan membantu. 


Dok Jin lalu menanyakan apa yang disukai wanita sebagai hadiah. Ok Ssaem menyarankan agar Dok Jin ngasih edisi terbatas kalo emang mau kasih hadiah. Seperti helm emas. Setahunya cuman ada 3 helm emas di Korea. Ia yakin kalo wanita itu akan langsung pingsan kalo ia mendapatkannya. Dok Jin ngasih tahu kalo ia punya satu. 


Wah Ok Ssaem kaget dan pingin Dok Jin magasin dia aja. Dok Jin lalu melihat helm nya di rak. 




Hari ini Wu Young berangkat sekolah dengan wajah murung. Bo Bae datang dan nenyapanya. Ia khawatir karena Wu Young nggak berangkat kemarin. Di belakang ada anak yang lagi membicarakan soal Shi Ah yang orang tuanya cerai dan ia merasa kasihan padanya. 


Bo Bae marah dan meneriaki mereka. Ngapain tertarik sama hidupnya Shi Ah? Dua orang itu mengabaikan Bo Bae dan pergi gitu aja. Bo Bae makin marah dan mau menghampiri mereka tapi ditahan sama Wu Young. 


Wu Young menanyakan gimana mereka tahu soal perceraian orang tua Shi Ah? Bo Bae membeei tahu kalo mereka membacanya di artikel berita. Wu Young nggak habis pikir. Artikel berita? Ia lalu merasa khawatir sama Shi Ah. 









Wu Young jalan sendirian. Ia merasa kalo ia sangat menyedihkan. Ia bahkan nggak tahu kalo Da Jung sama anak-anaknya mengalami kesulitan. Dipikirnya hanya dia yang begitu. 


Ia lalu melihat Shi Ah sedang membuang sampah dan nggak menyadari kalo kantongnya berlubang sehingga isinya berjatuhan. 


Ja Sung yang jalan di belakangnya memanggilnya dan ngasih tahu kalo kantongnya sobek. Shi Ah kantong plastiknya dan merasa kesal. Ia mau pergi untuk mengambil kantong yang baru. 


Mendadak Masing menyinggung tentang perpisahan orang tuanya. Shi Ah kesal dan menganggap Ja Sung mau ngajakin ribut. Ja Sung membantahnya. Ia menasehati agar Shi Ah bertahan. Mereka hanya nggaj membicarakannya tapi belakangan ada banyak keluarga yang berpisah. Sama kayak orang tuanya. 


Shi Ah kayak terkejut dengar orang tua Ja Sung juga pisahan. Ja Sung melanjutkan. Kalo menurutnya tiap keluarga pasti punya masalah dan meminta agar Shi Ah nggak terpengaruh. Shi Ah membantahnya dan bilang kalo dia nggak papa. Ia lalu jalan meninggalkan Ja Sung. 


Ja Sung tahu kalo Shi Ah nggak nggak papa. Dan ternyata dia lihat saat Shi Ah nangis di tempat lain game. Sedih banget. Teman-teman ngajakin main dan Ja Sung mengajak mereka untuk ke tempat lain. 


Ja Sung meyakini kalo Shi Ah cuman berlagak bersikap tangguh. Ia sendiri tahu apa yang Shi Ah alami. 


Ssaem datang dan melihat sampah yang berceceran. Ia menanyakan siapa yang melakukannya? Dan bak pahlawan Ja Sung mengakui kalo itu dia. 


Ssaem marah karena Ja Sung kembali membuat ulah. Ia lalu menyuruhnya untuk membesarkannya. Ja Sung meminta maaf dan mengiyakan. Ia mengambil kantong plastik itu dan memunguti tiap sampah yang Shi Ah jatuhkan. 


Wu Young terdiam lihatnya. Ternyata Ja Sung nggak seperti yang ia pikirkan. 





Da Jung menyendiri dan melihat komenan dari berita tentang dirinya. Semuanya bernada negatif. 


Ae Rin lalu nelpon. Dia mengeluhkan suara Da Jung yang terdengar sedih dan berpikir kalo itu karena artikel berita tentangnya. Da Jung khawatir kalo anak-anaknya membaca komentar itu. Ae Rin ngasih tahu kalo dia mau memberikan dokumennya dan menanyakan di mana Da Jung mau ketemu? 


Da Jung mengatakan kalo ia akan ke kantornya Ae Rin sepulang kerja nanti. Keduanya sama-sama menghela nafas setelah menutup telpon. 








Dok Jin datang ke ruangan Ok Ssaem. Ia menyadari kalo Ok Ssaem kecewa padanya kemarin. Ia meminta maaf dan membawakan hadiah untuknya sebagai permintaan maafnya. 


Dan hadiahnya Dok Jin adalah helm emas edisi terbatas. Helm itu hanya ada 3 di Korea dan ia memiliki ketiganya. 


Ok Ssaem kaget kalo ayahnya Wu Young adalah Tony Starnya. Dok Jin meminta Ok Ssaem untuk menerimanya. Ok Ssaem mengaku sangat menghargainya tapi ia nggak bisa menerimanya. Dok Jin pikir Ok Ssaem nggak suka padanya. Ok Ssaem membantahnya. Sebenarnya dia pingin banget helm itu tapi ia nggak bisa menerima apapun pemberian dari orang tua murid karena alasan hukum. 


Dok Jin terdiam. Il Kwon datang. Dok Jin yang nggak pingin melihat Il Kwon memakai helm nya dan pergi. 


Il Kwon menanyakan orang tadi dan Ok Ssaem hanya bilang kalo itu cuman orang aneh. Ia lalu pamit karena ada kelas. Il Kwon menghadang jalannya. Ia mau menyentuh rambut Ok Ssaem dengan alasan ada sesuatu di sana. Ok Ssaem menghindar dan pamit. 


Il Kwon meremehkan Ok Ssaem yang jual mahal padanya. Tapi menurutnya justru itu akan lebih menyenangkan. 




Saat pulang sekolah. Wu Young melihat Shi Wu dan menghampirinya. Shi Wu menyinggung Wu Young yang nggak masuk sekolah selama dua hari kemarin dan menanyakan apa yang terjadi? 


Wu Young bilang nggak papa dan nanya balik apa Shi Wu nggak papa? Shi Wu nggak papa. Wu Young lalu mengajaknya untuk latihan untuk persiapan uji coba. Shi Wu setuju. 






Di depan ada ayah. Wu Young langsung ingat saat ayah menamparnya. Ayah menyuruhnya untuk menghancurkan hidupnya sendiri kalo pingin hancur. Jangan menghancurkan hidup gadis malang itu. Ayah nyuruh Dae Young untuk nelpon Da Jung dan membawanya ke rumah sakit. 


Dae Young nggak mau dan memilih pergi. Ayah mengejarnya. Ia menekankan kalo nggak ada orang tua yang mau menghancurkan hidup anak-anak mereka. Dar Young menyindir kalo ayah kayak beneran peduli padanya. 


Ayah marah dan menamparnya lagi. Dae Young makin benci pada ayah. Ia lalu pergi. Nggak peduli ayah mengancam nggak mau mengakuinya sebagai anak kalo dia beneran pergi. Dae Young tetap pergi dan membanting pintu. 





Shi Wu menyapa kakeknya. Nggak lama Sih Ah juga datang dan menyapa kakek. Ia bahkan meluk kakek. Kakek menanyakan hari mereka. Ketiganya nampak akrab. 


Wu Young berjalan mendekat. Ayah terdiam melihatnya dan menanyakan siapa dia ke Shi Wu. Shi Wu memberi tahu kalo Wu Young adalah temannya. 


Ayah mendekat dan seperti mengenali Wu Young. Wu Young memalingkan wajahnya. Ayah merasa kalo Wu Young seperti anak pembangkang. Ia menepuk punggung Wu Young lalu kembali ke cucu-cucunya. 


Shi Wu ngajak Wu Young untuk latihan besok. Ia lalu pergi bersama kakek dan Shi Ah. Mereka akan makan. 







Ayah nyuruh mereka untuk makan. Ia mengaku sudah dengar tentang ibu mereka dan merasa kalo itu pasti berat untuk mereka. Baik Shi Ah dan Shi Wu sama-sama mengaku nggak papa. 


Ketiganya pisah setelah makan. Shi Ah dan Shi Wu pamit. Mereka menjanjikan akan mengunjungi ayah kapan-kapan. 


Wu Young mengikuti ayah. Ayah naik bus dan kembali ke terminal. Ternyata ayah adalah sopir bus. 





Dok Jin nelpon dan menyuruhnya untuk sarang ke kantor segera. Ia nggak bilang tepatnya tapi ia yakin kalo Wu Young akan menyesal kalo nggak datang. 


Ternyata Dok Jin sedang bersama Ji Hun untuk tandatangan kontrak. Dok Jin memintanya untuk tinggal lebih lama. Putranya adalah penggemar berat Ji Hun dan ia menelponnya tanpa memberitahu tentangnya dan akan segera datang. 


Ji Hun yang nggak bisa tinggal lama menanyakan kapan datangnya? Dok Jin bilang cuman 10 menit. Eh, 20 menit. 30 menit. 


Ji Hun meminta maaf. Menurutnya mereka  harus menunda kejutannya. Dok Jin lalu meminta tandatangan Ji Hun pada kaos nya. Ji Hun nggak masalah dan menanyakan nama anaknya Dok Jin. Lah Dok Jin malah nyebur Dae Young, eh Wu Young. Dia bingung. Dae Young apa Wu Young.  Akhirnya ia minta Ji Hun untuk memberikannya pada Wu Young. Ji Hun pun memberikan tandatangannya untuk Wu Young. 




Saat masuk lift Ji Hun melihat Da Jung. Nggak seperti biasanya Da Jung melamun kali ini. Ia bahkan nggak menyadari kedatangannya. Ia harus memanggilnya baru Da Jung sadar. Ji Hun berbasa-basi menanyakan kenapa ia ke sana? 


Da Jung memberitahu kalo ia akan segera pulang setelah ketemu sama temannya. Ji Hun tersenyum dan mengeluhkan kalo dunia sangat kecil. Lucu aja ketemu sama Da Jung di sana. 







Keduanya meninggalkan gedung itu bersama-sama dan terlihat oleh Wu Young yang baru datang. Ji Hun menyinggung banyak artikel berita tentang Da Jung. Da Jung merasa nggak nyaman. Ji Hun sudah membacanya. 


Ji Hun membenarkan. Hanya itulah yang orang-orang bicarakan saat melihatnya. Da Jung rada heran mendengar orang-orang membicarakan hal itu dengan Ji Hun padahal itu adalah masalahnya. Ji Hun menyebutkan kalo Da Jung juga kan ada dalam video itu tapi ia yang menjadi sorotan dalam video itu. 


Da Jung langsung paham kalo yang dimaksud adalah artikel  tentang wawancara. Ia minta maaf karena salah paham dengan artikel lain. 


Ji Hun berlagak nggak ngeh. Ia lalu teringat berita terbaru tentang Da Jung dan mengaku sudah membacanya. Ia lalu mengucapkan selamat pada Da Jung atas perceraiannya. 


Da Jung kayak nggak ngeh dengarnya. Masa iya orang cerai diselametin. Ji Hun melanjutkan kalo semua pemain yang mulai dari awal melakukan debut atau pindah ke tim lain sukses dengan restunya. Ia yakin kalo Da Jung juga akan baik-baik aja. Saking masih nggak ngeh apa itu juga berlaku untuk perceraian? 


Ji Hun membenarkan karena menurutnya perceraian juga sebuah permulaan baru. Da Jung tersenyum pahit dan memberitahu kalo belakangan ia dikritik karena perceraiannya. Menurutnya itu hal baru. 






Wu Young kesal lihat mereka dan manggil Da Jung. 


"Ahjumma!"


Ia lalu menghampiri mereka dan menatap tajam ke Ji Hun. Da Jung heran. Kenapa Wu Young ke sana? Sambil menatap gedung itu Wu Young memberitahu kalo dia mau menemui ayahnya. 


Ji Hun menanyakan Wu Young ke Da Jung. Da Jung memberitahu kalo Wu Young adalah teman putranya. Ji Hun tersenyum paham. Ada telpon. Da Jung pamit untuk menjawabnya. 


Wu Young masih menatap Ji Hun tajam. Ji Hun mempersilakannya untuk pergi kalo dia sibuk. Ia akan ngasih tahu Jung Da Jung-ssi nanti kalo Wu Young pamit. 


Justru Wu Young mau mengatakan itu ke Ji Hun. Ia boleh pergi kalo sibuk. Ia yang akan ngasih tahunya. 


Da Jung sudah selesai telponan dan menatap kedua pria itu. 


Ji Hun ngasih tahu kalo itu nggak penting karena ia akan pergi sama Da Jung. Wu Young protes karena Ji Hun bicara nggak formal padanya. Ji Hun nggak ngeh. Lah tuaan juga dia. Wu Young melarangnya untuk terlalu santai secara mereka baru ketemu hari ini. Ji Hun cuman tersenyum dengarnya. 


Da Jung menghampiri mereka dan menatap keduanya satu satu. 




Orang misterius itu kembali menulis. Laporan observasi pukul 22.05. 


Dia tampak depresi setelah bercerai. 


Pukul 07.48 dia berangkat sekolah. Aku nggak bisa mengetahui kehidupan sekolahnya. 


Pukul 17.15 dia ketemu karakter baru. Mungkin keluarganya. 


Wah orang ini punya banyak foto Wu Young. 


Ringkas drama selanjutnya


Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊