All content from jtbc
Dengan langkah penuh keyakinan mereka menghampiri orang-orang yang telah memukuli Wang Daepyo. Pak Kim mmenunjukkan surat perjanjian dan memberi tahu kalo sebelum klien mereka melunasi hutangnya pada Nine Capital, maka mereka akan bertanggung jawab pada keselamatannya.
Orang itu nggak mau peduli. Dia meremas kertas itu dan menodongkan senjata ke leher pak Kim. Koo Daepyo meraih tangannya dan memutarnya. Ia menyuruhnya untuk menjauh dari kliennya. Baku hantam pun nggak terelakkan lagi. Koo Daepyo dan Pak Kim yang cuman berdua nyatanya bisa mengalahkan para penagih hutang itu yang jumlahnya lebih banyak.
Terakhir saat ada yang mau menyerang Koo Daepyo dengan pisau, dengan berani Koo Daepyo menangkap pisau itu dengan tangannya dan menyingkirkannya lalu menghabisi orangnya.
Wang Daepyo bangun dan melarikan diri. Pak Kim mau mengejar tapi dilarang oleh Koo Daepyo. Pak Kim membebat tangan Koo Daepyo. Dia nggak ngerti dengan apa yang dilakukan Koo Daepyo pada nona Noh. Dia yang punya hutang tapi rasanya seperti terbalik. Koo Daepyo hanya tersenyum dan nggak bilang apa-apa. Ih, senyumnya...
Dae O nggak bisa tenang di rumahnya. Ih, lihat belakangnya deh Cingu. Rumahnya penulis isinya banyakan buku. Dia mandangin fotonya bersama Ae Jung dan teman-teman yang lain. Teringat kembali pada apa yang Jin dan Ae Jung katakan. Ia lalu mengemasnya dan membuangnya ke tong sampah.
Ae Jung ke luar dari rumah dan menatap langit. Tiba-tiba dia merasa sangat kesal. Ia sudah kehilangan kesempatan dan nggak tahu harus gimana melunasi hutangnya.
Yeon Wu yang habis lari nenyapanya. Noona!
Mereka lalu mengobrol berdua. Yeon Wu memberikan minuman untuk Ae Jung. Ae Jung meminta maaf perihal kemarin dan menyatakan kalo dia nggak marah pada Yeon Wu.
Yeon Wu sendiri nggak mempermasalahkan. Ia saja yang nggak berpikir panjang. Yeon Wu memberi tahu kalo semalam ia memimpikan babi emas. Ia tiba-tiba meminta tangan Ae Jung Dan memberinya permen. Katanya mulai sekarang permohonan Ae Jung akan terkabul.
Ae Jung menatap permen itu dan merasa konyol. Yeon Ju bangkit dan menunjukkan kalo barusan Ae Jung tertawa. Ih, lucu banget sih Oh Ssaem.
**
Ae Jung duduk di halte. Busnya datang tapi dia nggak naik. Sampai semua orang hilang. Ia bangkit dan mengambil kaleng minuman di dekat tong sampah lalu membuangnya. Ia lalu melihat permen dari Yeon Wu dan memakannya. Kan Yeon Wu bilang memimpikan babi emas.
Nggak lama kemudian ada yang menelponnya.
Ha Ni sudah mendapatkan hasil dari tasnya untuk Oh Ssaem. Nilainya 98. Dong Chan menghampirinya dan memberinya minuman. Ia mengomentari nilai yang Ha Ni berikan. Menurutnya 98 itu cukup tinggi.
Ha Ni mengiyakan tapi nggak tahu kenapa perasaannya nggak muncul. Dong Chan menyarankan agar Ha Ni menanyakannya langsung pada Oh Ssaem. Ha Ni menolak. Kalo ternyata bukan maka ia akan malu dan akhirnya pindah sekolah. Dong Chan sendiri juga nggak mau kalo Ha Ni pindah. Ia lalu menyarankan untuk melakukan tes DNA.
Ha Ni pikir itu ide yang bagus. Ia menanyakan biayanya. Dong Chan pikir sekitar beberapa ratus ribu won. Lah kalo segitu Ha Ni juga nggak punya. Mendadak dia punya ide.
**
Ha Ni mengajak Dong Chan ke rumahnya dan masuk ke kamarnya apa kamar ibunya. Dong Chan takut kalo ibunya Ha Ni tahu. Ha Ni mengisi saya sebuah ponsel 2G. Menyala. Ia pikir mereka akan mendapatkan petunjuk dari sana. Ia meriksa riwayat panggilan Ter akhir. Sedikit kecewa karena nomor Terakhir yang dihubungi bukanlah nomornya Oh Ssaem.
Jin yang suasana hatinya masih buruk makan banyak permen di ruang make up. Kwae Nam datang dan melarangnya makan permen. Nanti gula darahnya bisa naik. Jin nggak peduli dan tetap memakannya.
Kwae Nam memberitahu kalo Song Daepyo sekarang sedang terbang ke Amerika untuk Jin. Ia akan melakukan apapun demi keinginannya. Ia memuji Jin yang pandai membuat Song Daepyo kesal.
Jin senang mendengarnya. Kwae Nam mengambil sisa permen yang masih ada dan membawanya pergi. Ia akan membelikan obat untuknya.
Jin sendiri bingung kenapa dia menderita gini? Ponselnya lalu bunyi. Dari nomor yang nggak dikenal. Dia pikir itu reporter, makanya rada lama ngangkatnya. Tapi setelah diangkat malah orang di seberang nggak ngomong dan langsung memutus telponnya.
Yang menelpon adalah Ha Ni. Dia mengirimi Jin pesan setelahnya. Menanyakan apa Jin kenal Noh Ae Jung? Ia adalah Noh Ha Ni, anak dari Noh Ae Jung.
Dae O dan kepala editor menemui orang yang tertarik dengan tulisannya. Awalnya semua berjalan lancar. Tapi setelah secara nggak sengaja melihat Ae Jung melintas, perhatiannya pun teralihkan.
Ae Jung bertemu dengan perwakilan dari Gong Film. Mereka bermaksud membeli hak cipta karya Cheon Jagga, Cinta Itu Nggak Ada. Mereka menyayangkan karena Ae Jung nggak mengatakannya sebelumnya. Mereka juga menyinggung tentang Hollywood yang juga tertarik dengan cerita itu. Mereka berencana memfilmkannya dengan sutradara Kang yang dari luar negeri. Lagian Tomb Film sudah bangkrut dan nggak bisa lagi membuat film.
Ae Jung menghentikan mereka dan menegaskan kalo ia bisa. Lebih baik mereka merekritnya dan ia yang akan membuat film itu. Lah, mereka malah salah menyebut nama Ae Jung. Bukan Noh Ae Jung tapi malah Na Ae Jung, sehingga membuat Ae Jung makin marah.
Dae O mendadak datang dan menanyakan apa yang dilakukan PD Noh di sana? Ia mengambil kartu nama Gong Film dan mengaku nggak pernah dengar. Lah mereka marah kan? Dia siapa?
Kepala Editor datang dan manggil-manggil Cheon Jagga. Mereka langsung kaget. Secara nggak terduga Dae O bilang mau teken kontrak sama Ae Jung. Ae Jung bingung. Dae O nggak memberinya waktu dan langsung menariknya pergi dari sana.
Sesampainya di luar Ae Jung menarik tangannya dan meninggalkan Dae O. Dae O nggak terima Ae Jung marah padanya. Ia mengejar Ae Jung dan menarik tangannya dengan kasar. Sedetik kemudian dia nampak menyesal.
Ae Jung merasa kalo Dae O hanya mempermainkannya. Kemarin bilangnya nggak mau dan sekarang tiba-tiba mau teken kontrak. Apa itu bagian dari balas dengannya? Setelah ketemu Dae O, tiap hari dia jadi sedih, sengsara dan berada mau g*la.
Dae O membantahnya. Ia hanya ingin menahan Ae Jung karena ia adalah kesempatan yang nggak boleh ia lewatkan. Ia ingin mempercayakan karyanya pada Ae Jung. Hanya Ae Jung yang bisa menyelesaikan ceritanya.
Ae Jung masih berpikir kalo Dae O memutuskannya karena kasihan padanya. Dae O membantahnya. Ia mengatakan hal itu sebagai Jagganim dan PD-nim. Ia lalu mengulurkan tangannya dan mengajak Ae Jung untuk bekerja dengannya.
Ae Jung teringat masa lalu saat Dae O mengulurkan tangan padanya minta ditarik setelah jatuh dari sungai. Sama seperti dulu Ae Jung ragu. Dae O meyakinkannya sehingga ia mau menjabat tangannya. Dan seketika air mancur di dekat mereka menyala. Airnya mengenai mereka dan mengubah suasana tegang menjadi ceria.
Saat itulah Oh Ssaem datang dan turun dari taksi melihat keduanya.
Ringkas drama selanjutnya
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊