Sinopsis 18 Again episode 4 part 1

Anysti
2

 All content from jtbc 





Ringkas drama sebelumnya


April 2000


Ae Rin keluar dari kelas sambil bawa buku Sejarah Korea. Mendadak dia terhenti terlihat Dae Young di depannya sedang memutar-mutar bola basket di ujung telunjuk. Ih dia langsung terpesona. Apalagi setelah diberi senyuman sama Dae Young. 


Dae Young mendekat. Lah tahunya cuman lewat doang. Ae Rin berbalik dan melihatnya sekali lagi. 


Semua wanita juga punya cinta pertama 


Matahari hampir tenggelam. Langit menjadi sangat indah. Ae Rin menemui Dae Young dan memberinya setoples penuh burung bangau origami. Ia memberikannya karena ia menyukai Dae Young. 


Dae Young merasa nggak bisa menerimanya karena dia akan masuk tim basket Nasional. Setiap detik sangat berharga baginya dan sekarang ia nggak bisa pacaran. Ia mengembalikannya dan meminta maaf. 


Ae Rin mengambilnya kembali dan Dae Young pun meninggalkannya. 









Biarpun begitu Ae Rin tetap mencintai Dae Young juga impiannya. Sampai saat ia melihat Dae Young bersama dengan Da Jung. Dae Young melatih Da Jung bermain basket. Bahkan dia juga membelai rambut Da Jung. 


Ae Rin kayak nggak terima. Katanya nggak punya waktu untuk pacaran? Ia lalu meremas kertas yang tadinya mau ia gunakan untuk mendukung Dae Young. 


**


Bersama dua temannya Ae Rin menghampiri Da Jung di mejanya dan menyuruhnya untuk keluar. 


Mereka berkelahi. Tahu-tahu mereka berempat sudah babak belur. Ae Rin meminta agar Da Jung tahu posisinya di mana. Ia akan berhenti di sana dan menyuruh Da Jung untuk hati-hati. 


Ae Rin dan teman-temannya lalu meninggalkan Da Jung. Ih, mendadak Ae Rin terjatuh. Teman-temannya menolongnya dan menanyakan keadaannya. 





Suatu hari Da Jung melihat Ae Rin sedang ditindas sama beberapa siswi. Mereka meminta tasnya tapi Ae Rin nggak mau memberikannya. Bahkan teman-teman Ae Rin cuman lewat aja melihat Ae Rin diperlakukan seperti itu. 


Da Jung yang melihatnya merasa nggak bisa tinggal diam. Ia menyapa mereka semua ramah dan melemparkan tasnya ke mereka. Orang yang di tengah menangkapnya. Da Jung memberitahu kalo itu adalah perlengkapan keamanan. Dia menyuruhnya agar membuangnya erat-erat. 


Da Jung mundur beberapa langkah lalu melayangkan tendangan ke orang yang memegang tasnya. Mereka bertiga langsung jatuh. Da Jung lalu menarik Ae Rin dan mengajaknya pergi dari sana. 

 

Mereka berdua lari sejauh yang mereka bisa dan berhenti di tikungan. Ae Rin memperingatkan kalo mereka nggak akan membiarkan Da Jung begitu saja. Da Jung malah me nyuruh Ae Rin untuk bilang ke mereka agar menyerangnya. Dia nggak takut. 


Lah dia baru ingat kalo meledeknya ketinggalan. Ibunya pasti akan membunuhnya kalo tahu. Ae Rin menertawakan Da Jung yang takut sama ibunya. Da Jung juga ikut tertawa jadinya. 


Dan sejak saat itulah tanpa ia sadari saingannya menjadi teman baiknya. 




Dan di saat pertandingan yang sangat penting bagi Dae Young, mendadak Dae Young membuang bolanya begitu saja dan pergi. Ae Rin yang penasaran mengikutinya. Ia melihat Dae Young bicara dengan Da Jung. 


Da Jung menangis. Dae Young memintanya untuk nggak nangis dan memeluknya. Dan sejak saat itu cinta pertamanya Ae Rin  berakhir. 


Rapat Alumni Kelas ke 20 SMA Serim 2012


11 tahun kemudian




Ae Rin dayang ke reuni dengan pakaian mewah berwarna merah. Semua orang menatapnya. Teman-temannya baru mengenalinya setelah ia melepaskan kacamatanya. 


Da Jung menyapanya. Ae Rin menghampirinya dan bergabung dengannya. Teman-teman menanyakan tempatnya bekerja jadi ia memberikan kartu namanya. Ia menjadi pengacara untuk firma hukum Tae Baek. 


Mereka kagum pada prestasi Ae Rin karena firma itu sangat terkenal. Ae Rin mengaku nggak tahu karena selama ini ia tinggal di Amerika. 


Ia lalu mengomentari penampilan Da Jung yang masih tetap cantik di distrik itu. Temannya melanjutkan kalo Da Jung yang tercantik di distrik ini maka Dae Young adalah pria yang paling tampan di negeri ini. 


Da Jung merasa kalo itu cuman cerita lama. Sekarang ia dan Dae Young semakin tua. Ae Rin menanyakan kapan Dae Young datangnya? 


Da Jung melihat jam tangannya dan bilang bentar lagi. 




Pintu mendadak terbuka. Sepasang kaki melangkah masuk. Ae Rin menjinakkan rambutnya melihat siapa yang datang. Begitu juga semua wanita yang ada di ruangan itu. 


Ae Rin lalu teringat pertemuan pertamanya dengan Dae Young dulu. Saat Dae Young main basket, ia selalu berada di barisan paling depan untuk mendukungnya. Ia bahkan rela menunggu untuk Dae Young. 


Dan begitu yang terlihat adalah orang yang berpenampilan nggak menarik, Ae Rin dan para wanita lain menduga kalo itu bukan Dae Young. 


Da Jung mengangkat tangannya dan memanggil Dae Young. Dae Young mengiyakan. Sontak semua orang langsung menyembur saking terkejutnya. Mereka nggak percaya kalo itu adalah Dae Young. 


Dae Young menghampiri teman-teman prianya dan ikut minum dan makan bersama mereka. Ih lihat penampilam Dae Young yang berubah banget membuat Ae Rin jadi kecewa banget. Dae Young beneran menghancurkan kenangannya. 


Orang-orang banyak yang pergi. Ae Rin minum banyak dan memperhatikan cara makan Dae Young. 


Laki-laki yang kita cintai saat itu 


(cinta pertamanya yang membuat jantungnya berdebar saat itu menjadi ahjussi)





Wu Young berdiri di pintu geram melihat Ja Sung dan teman-temannya membicarakan Da Jung. Tangannya mengepal. Ia menghampiri mereka dan mau memberikan tinjunya pada Ja Sung. 


Tahu-tahu Ji Ho meninju Ja Sung duluan. Ja Sung nggak terima. Ia yang tersungkur bangkit dan mendorong Ji Ho. Anak-anak bingung nggak tahu harus gimana. 


"Dah bosan hidup? Aku akan membunuh siapapun yang memukulku"


Ji Ho nggak takut. Ia menyingkirkan tangan Ja Sung dari kerah bajunya dan menantangnya untuk membunuhnya. Ja Sung mau menyerang tapi kalah cepat sama tendangan Ji Ho. 


Ja Sung bangkit dan melempar keranjang sampah ke Ji Ho. Ji Ho mendorongnya. Ja Sung terus melancarkan pukulannya sampai akhirnya Ji Ho jatuh. Ja Sung sama sekali nggak mau berhenti. Ia menendangi Ji Ho tanpa ampun. 


Teman-teman Ja Sung menarik Ja Sung agar nggak terjadi yang lebih parah lagi. Ja Sung nggak mau. Ia mendorong mereka lalu mematahkan tongkat sapu. Ia mau menggunakannya untuk memukul Ji Ho. 





Wu Young tahu-tahu menahan tangan Ja Sung. Ja Sung menatapnya tajam. Beraninya b🐣r🐣ngsek. Ja Sung mau menarik tangannya tapi Wu Young nggak mau melepaskannya. Ia bahkan menatap Ja Sung untuk mengerahkan semua tenaganya. 


Perlahan Wu Young menurunkan tangan Ja Sung. Saat itulah Ji Ho memanfaatkannya untuk menyerang Ja Sung lagi. Mereka sampai di luar kelas. Ja Sung mengangkat tangannya mau memberikan tinju untuk Ji Ho. 


Guru tiba-tiba datang dan menghentikan mereka dan meminta mereka untuk ikut dengannya. Di tangga mereka berpapasan dengan Shi Ah. Shi Ah kayak merasa sedih lihat Ji Ho babak belur. 








Di ruang guru keduanya dimarahi. Guru menanyakan alasan perkelahian mereka. Baik Ja Sung maupun Ji Ho nggak ada yang mau jawab. Guru membuatnya menjadi mudah. Kalo mereka nggak nyaman memberitahunya maka mereka bisa memberitahu orang tua mereka. 


Ja Sung akhirnya memberitahu kalo Ji Ho yang tiba-tiba memukulnya duluan. Guru lalu menanyakan pada Ji Ho kenapa tiba-tiba memukul Ja Sung? Ji Ho menjawab kalo Ja Sung melarangnya untuk menerimanya. Guru menanyakan siapa yang mengatakannya. Teman? Lebih tua? 


Il Kwon datang. Ia memaklumi apa yang terjadi karena anak-anak tumbuh dengan berkelahi. Ia bilang ke guru itu kalo ia akan memberitahu orang tua mereka. 


Guru yang tadi minta mereka untuk menjaga sikap para anggota klub basket. Il Kwon meminta maaf atas nama mereka lalu meminta keduanya untuk keluar. 

**


Sesampainya di luar Il Kwon tetap bersikap baik pada mereka. Ia menyuruh mereka untuk kembali ke kelas dan tetap fokus. 


Setelah keduanya pergi, Il Kwon menelpon ayah Ja Sung dan memberi tahu kalo belakangan Ja Sung membuat banyak masalah. Ia menenangkan kalo ia akan lebih memperhatikannya. Ia lalu menyinggung daftar pemain inti tim basket dan menanyakan kapan ayahnya Ja Sung punya waktu luang? 


Ayah Ja Sung menjanjikan akan segera menemuinya. Ia lalu menutup telponnya. Ih ayahnya Ja Sung ini orang penting banget kayaknya. Di belakangnya ada banyak orang yang mengikutinya. 





Direktur membaca komentar tentang Da Jung. Kebanyakan komentar negatif. Bahkan ada yang minta agar direktur mundur. Manajer mencoba untuk menghibur kalo seenggaknya tayangan itu ditonton banyak orang. 


Lah direktur malah makin marah. Masalahnya justru itu. Apa gunanya JBC punya video popular. Manajer meminta maaf karena nggak memikirkan hal itu. 


Direktur bangkit dan melihat Da Jung di mejanya. Ia minta manajer untuk membuat Da Jung nggak bisa menjalani masa percobaannya dan keluar dengan sendirinya.


Manajer mengiyakan. 





Ja Young, Yu Mi dan Ki Tae membaca komentar tentang Da Jung. Ja Young merasa kalo itu terlalu jahat. Yu Mi yang memang nggak suka sama Da Jung malah menganggap Da Jung berpikir kalo dia jadi bintang karena basah kuyup tapi dapat komentar kebencian. Karena itulah wanita harus sukses sebelum usianya bertambah. Karena kalo ia tua maka yang ada hanya komentar kebencian. 


Ja Young menegur Yu Mi. Da Jung Datang. Menurutnya itu malah lebih baik daripada nggak ada komentar. Yu Mi bangkit dan mengaku khawatir pada Da Jung dan merasa nggak enak dengan semua komentar kebencian itu. Menurutnya Da Jung pasti kecewa. 


Ki Tae sama Ja Young hanya bisa menghela nafas lihatnya. 


Da Jung malah berpikir kalo apa yang mereka katakan ada benarnya. Ja Young memastikan apa Da Jung beneran nggak papa? Ia menanyakan apa yang atasan katakan pada Da Jung? Da Jung memberitahu kalo atasan memintanya untuk kembali mengisi ruang istirahat. 


Diam-diam Yu Mi menertawakan Da Jung. 





Da Jung merapikan barang-barang di suatu ruangan. Setelah selesai ia mengambil ponselnya dan membaca komentar-komentar itu. 


Ada seseorang yang selalu membalas komentar-komemtar itu. Da Jung pikir itu adalah Shi Ah. Ia lalu mengirimkan pesan ke anak-anaknya dan menanyakan keadaan mereka. 


Shi Wu menanyakan pada ibunya apakah ia sudah melihat videonya? Anak-anak membicarakan ibu Shi Wu. Kalo mereka jadi Shi Wu, mereka akan malu berangkat sekolah. Shi Wu hanya melihat mereka tanpa melakukan apapun. 


Da Jung cukup lama menunggu jawaban Shi Wu sampai akhirnya Shi Wu menjawab nggak papa. Da Jung langsung tahu kalo Shi Wu bohong. Nggak lama kemudian Shi Ah juga menulis hal yang sama. Mereka sama-sama bohong. 






Shi Ah menunggu Ja Sung di tangga. Ia mengaku sudah mendengar semuanya. Ia akan mengabaikannya karena itu nggak pantas untuk didengar. Ja Sung hanya tersenyum mengejek. 


Tapi ia nggak bisa mengabaikannya kalo Ja Sung menghina ibunya. Ia mengambil ancang-ancang lalu meninju perut Ja Sung. Cukup keras sampai membuat Ja Sung terdorong. 


Ja Sung bangkit dan memaki Shi Ah. Shi Ah menantangnya untuk bicara lagi kalo berani. Ia lalu pergi meninggalkan Ja Sung. Ja Sung memanggilnya. Shi Ah berbalik dan menambahkan satu ancaman lagi. Kalo Ja Sung berani menyentuh Shi Wu lagi maka mereka akan terlibat masalah besar. 






Wu Young duduk di bangku sebelah Ji Ho dan menatapnya. Ia merasa kalo Ji Ho sekarang sudah besar dan bahkan bisa menyebabkan masalah. 


Ji Ho merasa nggak nyaman dan menutupi wajahnya yang terluka pakai tangan. Wu Young lalu memberinya es batu. Ji Ho menolak. Wu Young mengingatkan kalo ibunya Ji Ho akan cemas kalo melihat Ji Ho pulang seperti itu. 



Wu Young menempelkan es batunya ke wajah Ji Ho. Ji Ho yang nggak nyaman mengambilnya dan mau melakukannya sendiri. 


Shi Ah kembali ke kelas dan melihat Ji Ho. Ia lalu mengirim pesan menanyakan apa Ji Ho nggak papa? Ji Ho mengaku nggak papa. Shi Ah menyuruh Ji Ho untuk datang ke toserba sepulang sekolah. 


Ja Sung kembali ke kelas. Ia melihat Ji Ho Dan Shi Ah secara bergantian. 


Ringkas drama selanjutnya


Bersambung...





Posting Komentar

2Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar