Sinopsis Was It Love? Episode 16 Part 1

Anysti
0


All content from jtbc




Ringkas drama sebelumnya 


Dae O mengantar Ae Jung sampai depan rumah. Ae Jung mau mengatakan sesuatu sebelum ia turun dari mobil tapi Dae O malah melarangnya untuk menjawab. Ia mengingatkan kalo ia akan sabar dan nggak akan buru-buru. Ia akan menunggu sampai Ha Ni mau menerimanya.

Ih, Ae Jung malah tertawa lalu mencium pipi Dae O. Ia memberitahu kalo jawabannya adalah terima kasih karena Dae O mau menunggu dan nggak terburu-buru. Dae O jadi tersipu malu. Ae Jung memberitahu kalo Dae O membuatnya sangat bahagia hari ini. Ia kembali kuliah, lulus dan dilamar. Ia melakukan semuanya dalam sehari. Ia meminta Dae O untuk menunggu sebentar lagi. Ia menjanjikan akan membuat Ha Ni membuka hatinya 100%.

Ih, Dae O beneran nggak bisa menahannya. Dia melepas sabuk pengamannya dan mendekat ke Ae Jung. Ae Jung nggak mau takut dilihat orang. Ih mo ciuman aja rame amat, ya???



Di kamarnya Ha Ni membaca buku Dae O, Cinta Itu Nggak Ada dan merasa kalo semuanya nggak benar. Yang terjadi justru sebaliknya.

Ae Jung pulang dan berjalan berjingkat. Ha Ni keluar dari kamarnya. Ia melihat ibunya sangat cantik dan berpikir kalo ibunya habis bersama ahjussi itu. Ia merasa kalo ibunya belum tahu. Ia lalu memberikan novel Cinta Itu Nggak Ada dan memberitahu kalo tokoh utama wanita di dalamnya adalah ibunya. Ahjussi itu mengubah ibu menjadi wanita jahat. Ae Jung bingung gimana mau menjelaskannya.



Di rumah Dae O dapat telpon dari kepala editor kalo ada yang menulis gosip tentangnya di beranda mereka. Sekarang memang sudah dihapus tapi beritanya sudah terlanjur menyebar.

Dae O bangkit dan melihat sendiri. Katanya semua yang Jagganim tulis itu bohong. Dia meninggalkan pacarnya yang sedang hamil. Ia lalu membaca semua komentar di bawahnya yang meminta konfirmasi darinya. Mereka bahkan juga menyinggung tentang pernyataan Ae Jung pada konser bukunya waktu itu.




Di kantor Ae Jung juga punya masalahnya sendiri. Tabungan mereka kosong. Hye Jin mengetahuinya saat mau membayar gaji staf. Dan saat Ae Jung mau mengeceknya, buku tabungan yang ada di lacinya malah nggak ada.

Hye Jin panik. Ia pikir ada pencuri. Ia mau melihat rekaman CCTV tapi sayang di kantor nggak ada CCTV. Ae Jung lalu menanyakan keberadaan Wang Daepyo yang nggak terlihat.


Semua komentar buruk tentang Dae O ternyata didalangi oleh Song Daepyo dan Pak Na. Tapi nggak tahu kenapa Song Daepyo malah terlihat nggak senang. Ia merasa kotor. Ia sendiri hanya ingin mendapatkan apa yang seharusnya miliknya. Ia melarang Pak Na untuk menemuinya lagi karena mereka sudah nggak punya urusan lagi.

Pak Na nggak terima karena Song Daepyo juga terlibat. Ia mengharap agar dia hidup dengan baik. Ia lalu pergi meninggalkan Song Daepyo.



Dae O terdiam menatap kotak yang di dalamnya terdapat robekan bukunya. Pak Hong datang dan mengeluhkan Dae O yang nggak menjawab telponnya. Lah dia kaget lihat buku robekan di atas meja.

Dae O memberitahu kalo warganer sudah menemukan alamatnya dan mengirimkan semua itu. Pak Hong akhirnya mengakui kalo seharian ini ada 23 yang seperti itu dikirim ke kantor. Ia menyayangkan semua itu karena buku itu dibuat dengan susah payah.

Dae O mendadak minta pada Pak Hong agar meminta semua situs web untuk  menurunkan video Noh Ae Jung, sekalian sama foto dan artikelnya juga. Lah pak Hong ketawa karena menurutnya sekarang bukan waktunya untuk memikirkan hal itu. Dae O hanya merasa khawatir kalo Ha Ni tahu dan akhirnya mereka berdua akan merasa terluka.

Pak Hong menyarankan agar menyuruh Ae Jung untuk mengakui semuanya agar karir menulis Dae O bisa terus berlanjut. Dae O menolak karena apa yang mereka katakan memang benar. Ia menulis semua itu tampa tahu lukanya dan membuat hidupnya berantakan. Ia merasa nggak pantas jadi penulis.

Pak Hong mengeluhkan perkataan Dae O. Kalo dia begitu makan nggak hanya film, ia mungkin nggak akan bisa nulis lagi. Dae O sendiri hanya bisa pasrah. Pak Hong juga nggak bisa memaksa lagi jadinya.




Di kantor Ae Jung sedang rapat dengan para staf. Di luar ia sudah berpesan pada Hye Jin agar nggak memperbolehkan Dae O untuk masuk ke ruang rapat. Para staf meragukan film Ae Jung akan bisa produksi mengingat Ae Jung juga adalah sebagai korban.

Mereka berniat mengundurkan diri dari tim produksi dan meminta Ae Jung untuk mengembalikan uang yang sudah mereka keluarkan.

Ae Jung meminta mereka agar nggak melakukannya. Ia meyakinkan kalo film akan tetap diproduksi. Mereka nggak peduli dan tetap meminta uang.

Akhirnya Dae O masuk dan menjanjikan akan membayar mereka berdua. Ia adalah penulis skenarionya dan sekaligus sutradaranya. Ia mengajak mereka untuk ke ruangannya.

Ae Jung bangkit. Ia rasa Dae O nggak perlu untuk melakukannya.




Ae Jung berada di dapur sementara Dae O membereskan semuanya. Hye Jin memberitahu kalo para staf sudah pergi. Dan Cheon Jagga nggak keluar setelahnya. Ia sudah membawakan gimbab untuknya makan tapi dia nggak mau. Ia pikir Cheon Jagga merasa bersalah dan merasa kalo semua itu gegara dia. Ae Jung seperti merasa bersalah mendengarnya.

Dae O rupanya terus kepikiran sama apa yang Pak Hong katakan kalo ia mungkin nggak akan bisa nulis lagi. Ia lalu melihat naskah Cinta Itu Nggak Ada dan video Ae Jung saat konser buku. Ia masih ingat jelas gimana bahagianya Ae Jung saat akan memulai film itu.

Mendadak Ae Jung mengirimkan pesan padanya dan menyuruhnya ke atap. Ia lalu pergi ke atap. Di sana Ae Jung menyiapkan makanan dengan payung besar. Ia mengingatkan saat mereka mau pergi piknik dan mendadak turun hujan.

2005





Ae Jung ngambek. Mereka nggak jadi piknik karena turun hujan. Dae O lalu menyalakan musik dan menghibur Ae Jung seakan mereka ada di tempat yang udaranya segar. Bahkan cuitan burungnya beda dari yang biasanya. Masak bilangnya Oh Dae O Oh Dae O.

Hadeuh, Ae Jung sama sekali nggak terkesan. Dae O lalu memasakkan ramyun spesial untuk Ae Jung. Di dalamnya ia menambahkan bumbu spesial yaitu Cinta dan Sayang. Bahkan ia juga melebihkan kuahnya.

Dae O mengambil mie nya ke dalam cup dan memberijamnya pada Ae Jung. Ih Ae Jung kayak nggak yakin. Dan dia pura-pura lihat binatang liar yang mendekat dan menyuruh Dae O untuk menangkapnya. Selagi Dae O sibuk ia lalu mengembalikan mie nya ke dalam panci.




Sama seperti yang pernah Dae O lakukan, Ae Jung menghibitnya dengan caranya. Ia memutar lagu, menyiapkan ramyun dan bahkan menirukan suara cuitan burung Oh Dae O.

Mie nya mengikuti resep Dae O. Do dalamnya ada banyak tambahan bumbu cinta dan sayang. Ia lalu mengambil mie ke dalam mangkuk dan memberikannya pada Dae O. Ia memberitahu kalo akan ada banyak heran liar yang akan datang karena aromanya jadi Dae O harus segera memakannya.

Dae O merasa tertarik dan mulai memakannya. Ae Jung juga memakan miliknya. Dae O mengingatkan kalo Ae Jung pernah bilang nggak ingat apa-apa dulu. Ae Jung tersenyum. Apa yang ia lalui bersama Dae O seperti sebuah film. Gimana bisa ia melupakannya?



Ia lalu mendekat. Kedepannya akan ada banyak hal yang harus mereka hadapi. Ia mengajak Dae O untuk menghadapinya bersama-sama.

Mendadak Dae O malah minta agar film itu dibatalkan. Ia nggak bisa menyutradarainya. Semuanya bohong. Ae Jung melarang. Ia yakin kalo ada cara agar Ha Ni nggak terluka dan agar film itu bisa terselamatkan.

Keputusan Dae O ternyata sudah bulat. Ia nggak mau merilis cerita tentangnya, Ae Jung dan Ha Ni ke dunia sebagai kebohongan. Sebisa mungkin ia akan melakukan yang terbaik untuk melindungi mimpi Ha Ni dan Ae Jung.

Ringkas drama selanjutnya 

Bersambung...

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)