Sinopsis Was It Love? Episode 2 Part 3

Anysti
0


All content from jtbc





Ringkas drama sebelumnya


Mendengar anaknya langsung menutup telponnya membuat nenek merasa khawatir. Dikiranya ibu-ibu itu membuat Ae Jung...

Teman-teman nenek memanggilnya dan mengajaknya memakan telur tapi nenek menolak. Dia nggak mau makan telur.

Ae Jung buru-buru turun. Dia melihat tongkat pel dan mengambilnya untuk dijadikan sebagai senjata. Dengan tangan gemetar dia mengarahkannya pada bos Nine Capital. Tiba-tiba bos Nine Capital menyibakkan jas nya dan mengambil sesuatu dari belakang celananya. Ae Jung membalik tongkat pelnya sehingga kain pelnya mengarah pada bos Nine Capital.

Mungkin Ae Jung pikir dia akan mengambil senjata. Tahunya cuman kotak kacamata. Setelah menyimpan kacamatanya, ia lalu maju dan membuat Ae Jung makin ketakutan. Ia mengaku nggak menganggapnya sebagai orang yang kejam. Tapi dia sangat jahat. Kalo dia datang untuk menyakitinya maka dia sudah berhasil. Ae Jung meminta agar dia pergi.

Ae Jung pikir hal yang paling menakutkan dalam hidupnya adalah saat ia memutuskan untuk melahirkan anaknya sendirian. Tapi sekarang dia sangat takut sampai gemetaran. Dia takut anaknya dipermalukan Karena ibunya yang seperti ini. Dia takut mereka akan melukai  anaknya.




Ia meyakinkan kalo ia akan menemui Cheon Jagga dan akan memohon padanya. Kalo perlu menyerahkan pergelangan tangannya. Tapi bos Nine Capital jangan pernah datang lagi ke sekolah.

"Aboeji!!"

Anak yang diselamatkan Ha Ni kemarin mendadak datang. Namanya Dong Chan. Dan ternyata dia adalah anaknya bos Nine Capital.

Seketika Ae Jung menjatuhkan tongkat pelnya.



Sementara itu di pertemuan wali murid. Oh Ssaem meminta mereka menyampaikan saran untuk pengajaran selanjutnya. Nenek mendadak hadir. Ia memperkenalkan diri sebagai nenek dari Noh Ha Ni? Murid yang baru pindah ke sana. Seketika semua ibu-ibu pada berbisik-bisik.

Oh Ssaem duduk dan mengulangi pertanyaannya barusan. Ia menanyakan apa ada yang mau merekomendasikan pembicara? Secara nggak terduga nenek tiba-tiba mengangkat tangannya dan mengusulkan "Cheon Ok Man Jagga"

Lah semua ibu-ibu pada kaget dengar usulan nenek. Cheon Ok Man Jagga? Yang mau ke Hollywood? Yang terkenal itu?




Ae Jung meminta maaf atas apa yang ia lakukan tadi. Perkataannya pasti telah merusak nama baiknya. Bos Nine Capital menahan. Ia malah menanyakan gimana Ae Jung bisa mengenal anaknya?

Ae Jung mau mengatakan yang sebenarnya tapi Dong Chan menahannya. Seolah paham, Ae Jung hanya bilang kalo Dong Chan berteman dengan anaknya. Anaknya baru pindah dan Dong Chan mau berteman dengan anaknya.

Dong Chan tersenyum. Ia lalu pamit. Ae Jung merasa kalo Dong Chan sangat sopan pada ayahnya. Dia lalu mengajak Bos Nine Capital untuk pergi ke ruang pertemuan.

Bos Nine Capital menolak. Sepertinya ia nggak bisa hadir. Ia lalu pergi meninggalkan Ae Jung.


Ae Jung kembali ke ruang pertemuan tapi acaranya sudah selesai. Nenek keluar bersama ibu yang lain dan mereka nampak sangat akrab dengan nenek. Nenek lalu mengenalkan Ae Jung pada mereka dan memberitahu kalo Ae Jung adalah ibunya Ha Ni, anaknya.

Mereka menyapa Ae Jung ramah lalu mengajaknya minum kopi lain kali. Nenek memberitahu kalo dia melakukan hal yang baik hari ini.




Sudah jam istirahat. Dong Chan duduk di tangga seorang diri. Ia mengirim pesan pada pamannya. Dia suka kalo paman yang datang dan bukannya ayahnya. Lah, ternyata di belakangnya, di balik pintu ayahnya sedang mengawasinya.

Dong Chan meletakkan ponselnya dan menengok ke belakang. Ayahnya sudah nggak ada. Ia lalu mengambil fotonya dan memakannya. Karena makannya nggak pelan-pelan akhirnya ia keselek.

Ha Ni datang dan memberinya susu. Ia lalu duduk di sebelah Dong Chan. Ha Ni heran melihat Dong Chan makan sendirian. Dong Chan membalikkan. Ha Ni juga makan sendirian. Ha Ni membantah. Dia kan makan sama Dong Chan.

Ha Ni lalu menyinggung tentang pertemuan orang tua. Apa ibunya Dong Chan datang? Dong Chan memberitahu kalo ibunya nggak datang. Ibunya sudah meninggal. Ha Ni merasa kalo mereka mirip. Ayahnya juga dianggap sudah meninggal. Lah Dong Chan nggak paham. Ha Ni memberitahu kalo ada hal seperti itu. Mereka masih terlalu muda untuk paham.





Tiba-tiba Ha Ni mendengar pertengkaran ibunya dengan neneknya. Ibunya marah pada nenek yang bilang kalo Cheon Ok Man akan mengajar di kelas. Ibunya nggak bisa melakukannya.

Nenek merasa kalo nggak ada salahnya. Tinggal minta sama Cheon Jagga. Semua itu demi Ha Ni. Kalo Ae Jung melakukannya maka semua orang akan menganggapnya hebat dan mereka akan memperlakukan Ha Ni dengan baik.

Ae Jung sangat berterima kasih pada nenek yang telah merepotkannya. Ia lalu pergi meninggalkan nenek sambil ngomel-ngomel.

Oh Ssaem lalu muncul di depan nenek dan menyapanya. Nenek pikir Oh Ssaem mau makan siang. Oh Ssaem minta maaf karena belum menyapa nenek dengan benar. Nenek rasa Oh Ssaem nggak perlu melakukannya. Oh Ssaem menanyakan apa nenek nggak mengenalinya?

Nenek memperhatikan wajah Oh Ssaem dan tetap nggak ingat. Akhirnya Oh Ssaem kenyebutkan namanya. Dia Yeon wu, Oh Yeon Wu. Dan barulah nebek ingat. Dia menyapa Oh Ssaem sambil menepuk-nepuknya karena sudah lama nggak ketemu. Di atas Ha Ni mengintip mereka.




Ae Jung kembali ke kantor. Dia kesal banget kenapa hari ini semua orang heboh hanya karena Cheon Ok Man? Hye Jin lalu memberitahu kalo hari ini Cheon Ok Man menjadi nomor satu di pencarian. Setelah sekian lama akhirnya ia akan menampakkan diri.

Hye Jin menunjukkan berita mengenai konser buku Cheon Ok Man besok. Ia sendiri sangat suka dengan semua buku Cheon Ok Man dan membacanya lagi. Mereka akan pergi besok?

Ae Jung mengaku masih belum tahu. Hye Jin mengambil salah satu buku Cheon Ok Man dan merasa kalo tokoh wanitanya sangat mirip dengan Ae Jung. Saat berpikir, selalu menggigit ibu jari, cepat tidur saat bersandar, terus terang dan nggak perhitungan. Bahkan judulnya juga mengingatkannya pada Ae Jung. Nggak ada cinta, No Ae Jung. Hye Jin tertawa gara-gara itu.

Ae Jung menatapnya tajam. Hye Jin meralat kalo Ae Jung nggak jahat seperti tokoh wanita itu. Hanya tokoh wanita itu mengingatkannya padanya. Hye Jin hadi takut. Dikiranya Ae Jung marah padanya. Ia lalu menawarkan kopi. Ia akan membuat kopi.





Malamnya setelah mandi, Ae Jung kembali teringat dengan pendapat Hye Jin yang bilang kalo tokoh wanita di buku Cheon Ok Man mirip dengannya. Ia lalu membaca buku itu lagi.

Dia menghilang,
Meninggalkan ku secara tiba-tiba.
Karena wanita yang merenggut segalanya dariku,
Aku jatuh sakit.


Ae Jung membalik halamannya. Dia membaca kalimat yang sudah ia tandai.

Jangan pegang pedangmu dengan tangan kiri.
Tangan kiri dekat dengan jantung. Itu membuat pedangmu bergetar.


Itu alasan pedangmu bergetar di depanmu. 
Sampai saat itu aku nggak tahu kalo pedang wanita yang aku cintai mengincar leherku.


Ae Jung lalu membayangkan adegan itu. Wanita itu berhasil menyingkirkan pedang yang ada di tangan pria itu.

Ia terseret pada masa lalu. Ia dan Dae O sedang sama-sama memotret. Dae O terusmengarahkan kameranya pada Ae Jung. Ae Jung menyampaikan kalo dia diberitahu untuk melihat lensa kamera dengan mata kiri. Mata kiri dekat dengan jantung. Jadi akan lebih mudah untuk menggerakkan perasaannya ke dalam foto.



Kembali ke dalam bayangan Ae Jung. Wanita itu memberi tahu pria itu agar nggak memegang pedang dengan tangan kiri. Sebelah kiri dekat dengan jantung. Itu membuat tangannya bergetar.

"Ternyata itu alasannya. Itu alasan pedangmu bergetar di depanmu"

Dae O tersenyum. Itulah alasannya saat ia melihat Ae Jung, jantungnya berdebar. Ae Jung hanya diam.

Ae Jung menutup buku itu. Nggak habis pikir.


Hari konser buku. Ada seorang staf yang nggak sengaja menjatuhkan mug saat hendak mengangkat kardus. Kepala editor memarahinya. Banyak penggemar luar negeri yang datang hanya untuk membeli itu.

Ae Jung datang dan menanyakan ruangan kepala editor. Kepala editor mengintipnya dari dalam ruangan.

Ringkas drama selanjutnya


Bersambung...


Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)