Sinopsis Was It Love? Episode 1 Part 1

Anysti
0

 All content from jtbc





Ringkas drama sebelumnya


Tahun 2012


Noh Ae Jung sedang melakukan wawancara sebagai akuntan di Tomb Film. Sebelumnya ia pernah bekerja paruh waktu menjadi loper koran selama 5 tahun, 4 tahun sebagai kasir supermarket, dan terakhir ia bekerja di bioskop.

Suasana wawancara mendadak terasa nggak nyaman saat pewawancara menyinggung tentang masa kuliahnya. Ia berhenti di tahun 2006. Padahal satu tahun lagi ia lulus. Nampak Ae Jung kurang nyaman untuk memberitahukan alasannya.
**

Sementara itu di sekolah, Ha Ni ngambek. Dia kesal pada temannya yang pulang dengan digendong oleh ayahnya.

Nenek datang dan Ha Ni memalingkan wajahnya nggak mau lihat nenek. Guru menunjukkan gambar Ha Ni pada nenek. Anak-anak lain menanyakan karena di gambar Ha Ni nggak ada ayahnya. Yang ada hanya Ha Ni, ibu dan nenek.
**

Ha Ni pulang sambil digendong sama nenek. Nenek membicarakan mengenai hari natal besok. Ibu akan menyalakan lilin dan Ha Ni bisa menipunya sambil mengucapkan permohonan pada Santa. Ha Ni nggak mau dan menganggap kalo Santa itu bohong. Ia nggak punya ayah.

Nenek berusaha untuk menghiburnya kalo ayahnya ada di langit. Ha Ni kembali menganggapnya sebagai suatu kebohongan. Nenek meminta Ha Ni untuk menganggap kalo ayahnya sudah meninggal. Ha Ni kembali bertanya Kenapa? Nenek memberitahu kalo dalam hidup akan ada orang yang ingin dianggap meninggal. Ha Ni kembali bertanya Kenapa. Nenek menekankan kalo ia dan ibunya Ha Ni akan menjadi ayahnya.

Nenek bingung jawabnya. Ha Ni marah. Dia turun dari punggung nenek dan jalan sendiri. Nenek hanya bisa menatap cucunya berjalan menjauhinya.





Ae Jung pulang dengan membawa kue. Ada banyak stiker di depan pintunya. Ia mengambilnya lalu membuka pintu. Teringat kembali pada wawancara tadi.
**

Resume Ae Jung disilang dan ia diminta untuk keluar. Ae Jung akhirnya memberitahukannya. Ia menjadi ibu. Ia menjadi ibu di usia 23 tahun dan membesarkan anaknya sendirian. Ia nggak menyesal nggak bisa lulus kuliah. Membesarkan anak memang nggak mudah. Tapi ia senang bisa melihat anaknya tumbuh setiap hari.

Sebelumnya ia hanya bisa bekerja paruh waktu. Tapi sekarang anaknya akan memasuki masa sekolah. Ia ingin membelikan baju yang cantik untuk anaknya. Pewawancara menyudahi wawancaranya dan menutup resume Ae Jung.
**

Sampai rumah Ae Jung melihat kalo rumahnya sangat berantakan. Ia membereskan cangkir di bak cuci piring. Tanpa sengaja ia menjatuhkan gelas saat terkejut melihat sesuatu. Ia lalu membersihkan pecahan gelas itu dan mendadak malah menangis.
**

Ha Ni pulang bersama neneknya. Ae Jung melarang mereka untuk mendekat. Bahaya. Ia mengakui kalo itu salahnya. Gelasnya licin sehingga terjatuh. Ae Jung nggak bisa menahannya dan kembali menangis.

Nenek mendekat dan membantu Ae Jung mengumpulkan pecahan gelas. Ia menenangkan kalo itu hanya gelas murah yang mudah pecah.
**

Ponsel Ae Jung bunyi. Dan kita dibawa kembali pada kejadian wawancara sesaat sebelum Ae Jung keluar. Ia ditanyai alasannya memilih bekerja di studio film. Sedangkan di semua perusahaan juga memiliki posisi itu.
**

Kita lalu dibawa ke masa Ae Jung masih kuliah. Tahun 2006. Ia dan yang lain menonton sebuah film. Dan itu adalah film yang ia produseri sendiri. Ia buru-buru bangkit dan keluar mendahului yang lain. Ternyata saat itu perutnya sudah membesar.
**

Ae Jung bercita-cita untuk menjadi produser film. Tapi sekarang, di posisi apapun nggak masalah. Sejak ia hamil, ia sudah memutuskan untuk nggak menyerah dengan cita-cita, hidup dan anaknya. Ia tahu itu nggak mudah. Tapi pelan-pelan ia ingin menunjukkan pada anaknya kalo ia adalah ibu yang berhasil meraih mimpi.
**

Ae Jung terdiam setelah menerima telpon. Nenek menanyakan apa tadi dari tempat Ae Jung melakukan wawancara? Apa mereka akan mempekerjakannya? Ha Ni yang nggak paham menanyakan apa arti mempekerjakan?

Ae Jung menatap Ha Ni dan ibunya secara bergantian dan memberitahu kalo ia diterima. Nenek senang dengarnya. Ha Ni kembali bertanya; diterima itu apa?

Nenek dan Ae Jung sangat bahagia. Nenek bahkan sampai menggendong Ha Ni dan menciumnya.
**

Mereka bertiga menyalakan lilin di atas kue. Mereka akan meniup lilin itu setelah membuat permohonan. Ae Jung dan nenek hanya tersenyum sambil menunggu Ha Ni meniup semua lilin itu. Selamat Natal!!!





Ae Jung mengambil seragam Ha Ni dari penatu. Saat pulang ia melihat siswi SMP membeli gantungan tas dan berniat untuk membelinya juga.
**

Di rumah nenek sedang menggoreng telur untuk Ha Ni. Ih Ha Ni dah gede. Nenek memberikan telurnya sambil mengomel karena Ha Ni makan sambil menonton ponsel. Nyalain tv tapi nggak ditonton juga. Kalo mengerjakan sesuatu itu satu satu.

Ha Ni membantah. Sekarang zamannya tugas ganda. Ih nenek kesal. Apa Ha Ni mau dipukul kepala depan sama belakangnya? Ha Ni hanya menghela nafas lalu mematikan ponselnya.
**

Ae Jung pulang dan menunjukkan seragam Ha Ni. Ia menyemangatinya agar bersemangat. Ia juga meminta agar Ha Ni nggak pindah-pindah sekolah lagi. Ha Ni meremehkan seragam nya yang adalah seragam bekas.

Ae Jung memberikan gantungan tas pada Ha Ni sebagai hadiahnya. Ia kembali ke meja makan setelah menyimpan seragam Ha Ni.

Ha Ni mengambil boneka itu dan menanyakan apa itu? Ae Jung memberi tahu kalo itu adalah boneka untuk meluapkan amarahnya. Ia menyuruh Ha Ni untuk mereka boneka itu kalo ia sedang kesal dan jangan membuat masalah. Kalo masih nggak bisa ancam dengan omongan.

Nenek memukul Ae Jung yang mengajarkan hal seperti itu pada anaknya. Ia duduk dan menanyakan kapan gaji Ae Jung bulan lalu akan dibayarkan? Ae Jung menenangkan kalo ia akan segera mendapatkannya. Hari ini ia juga akan melakukan presentasi di depan investor.

Ha Ni menanyakan siapa yang akan jadi sutradara? Ia menyebutkan beberapa nama dan mendapat pujian dari Ae Jung karena Ha Ni tahu nama-nama itu. Nggak heran kalo Ha Ni adalah anaknya.

Nenek malah marah karena Ae Jung mengalihkan pembicaraan. Ia mengungkit film terakhir Ae Jung yang gagal total. Ae Jung menyombongkan ia yang tadinya menjadi akuntan sekarang dipromosikan menjadi produser. Setelah perjuangannya setelah 8 tahun akhirnya cita-citanya tercapai.

Nenek nggak peduli. Ia menyuruh Ae Jung untuk berhenti bekerja kalo sampai gajinya nggak dibayar juga. Ae Jung nggak mau. Itu namanya nggak setia. Lagian ia merasa kalo ia punya firasat bagus dengan filmnya sekarang.

Ha Ni menyinggung tentang sewa rumah. Apa mereka nggak perlu bayar. Ae Jung koar-koar kalo dia akan membeli rumah itu. Ha Ni memujinya san mengajak ibunya untuk tos.



Ae Jung dan asistennya, Hye Jin sedang menunggu investor. Aneh karena orangnya nggak bisa dihubungi. Setelah menunggu lama akhirnya orangnya datang.

Ae Jung menyuruh Hye Jin untuk mengantarkannya ke ruang rapat sementara ia bersiap-siap.




Ha Ni sudah berangkat sekolah. Di depan ia melewati Ssaem yang sedang main basket bersama beberapa siswa. Ia merasa kalo suasana di sana lumayan.

Mendadak semuanya bubar karena 90 detik lagi masuk sekolah. Ha Ni mengikuti yang lain untuk masuk sekolah. Di depan dia malah diberhentikan sama guru olahraga karena nggak pakai name tag dan itu bisa mengurangi poinnya. Ia diberi waktu 30 detik untuk memasang labelnya.

Ha Ni memberitahu kalo dia nggak punya karena dia murid baru. Guru itu nggak percaya dan malah mengira kalo Ha Ni berbohong. Ha Ni mengajaknya ke ruang guru kalo nggak percaya.

Ha Ni jalan duluan. Guru itu kembali menahannya. Oh Ssaem mendadak datang dan membenarkan apa yang Ha Ni katakan. Hari ini ada murid pindahan di kelasnya. Ha Ni tersenyum menatap Oh Ssaem.

Guru tadi meragukan apa yang Oh Ssaem sampaikan. Oh Ssaem membenarkan. Ia bahkan menyebutkan nama Ha Ni untuk meyakinkannya. Noh Ha Ni? Ha Ni membenarkan kalo itu adalah namanya.

Oh Ssaem lalu bilang ke guru tadi kalo dia akan mengantar Ha Ni ke kelasnya. Bukan begitu, Ha Ni?

"Ya Sonsaengnim!"

Ringkas drama selanjutnya

Bersambung...


Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)