Sinopsis Was It Love? Episode 2 Part 2

Anysti
0


All content from jtbc






Ringkas drama sebelumnya


Dae O berlari di dekat jembatan sampai melewati terowongan. Dia kesal banget dengan pernyataan Ae Jung yang bilang nggak mengingatnya. Beraninya dia bilang begitu.
**

Dae O yang habis di putusin pacarnya berlari mengitari lapangan. Dia terus berlari dari hari masih terang sampai berubah gelap. Jin menghampirinya dan memintanya untuk berhenti. Dae O nggak menanggapinya dan tetap berlari.

Jin menyentuh Dae O dan malah membuatnya terjatuh. Mau mati? Jin sangat khawatir karena Dae O nggak makan dan dia malah terus berlari. Sekarang dia nggak bisa berpikir lurus. Kalo terus gini dia akan mati.

Dae Oh malah berpikir kalo itu lebih baik. Lebih baik kalo dia mati. Ah! Jin kesal dan membanting tasnya. Sambil nangis Dae O mengonfirmasi apa yang dikatakan orang-orang kalo Ae Jung memutuskannya karena dia nggak punya uang, koneksi dan masa depan?

Jin mendekat dan menarik kerah bajunya. Dia menyuruh Dae Oh untuk melupakan Ae Jung dan berhenti bersikap seperti pecundang.

Sambil nangis Dae O bilang kalo sampai dia mati karena berlari, ia minta Jin untuk menyampaikan pada Ae Jung kalo dia mati karena terlalu terluka. (Hahaha...lebay). Dae O kembali nangis sambil jejeritan kalo dia nggak tahan. Hatinya sakit sampai nggak bisa hidup kayak gini.
**

Dae O yang sudah lelah bersandar di pinggir jalan. Nggak mungkin Noh Ae Jung sudah nggak punya perasaan padannya. Beraninya dia.



Sementara itu Ae Jung yang berada di bar Suk Hee merasa ngangat marah sampai menusuk-nusuk tiket Dae O paikai garpu. Dia kesal. Dae O tahu kalo dia membutuhkannya.

Suk Hee yang berada di belakangnya menyarankan agar Ae Jung harus mendekatinya karena dia membutuhkannya. Ae Jung berbalik. Ia memberitahu kalo ia sudah berdamai dengannya tapi Dae O yang berbuat seenaknya. Dia nggak tahu kalo dia pergi ke medan perang. Ia bahkan nggak membawa senjata apapun.

Suk Hee pikir karena itulah Ae Jung merasa frustasi. Ae Jung membenarkan. Ia bahkan merasa nggak punya jalan untuk menang. Jalannya buntu.

Suk Hee merasa kalo Ae Jung harus terus mencoba seperti tanamannya. Ae Jung melihatnya dan mengenali kalo itu adalah gelas kristal.

Suk Hee mendekat dan memberitahu kalo dulu itu adalah lambang kebanggaan dan hanya diisi dengan wiski termahal di bar nya. Tapi sekarang gelas itu nggak bisa dipakai lagi untuk minum. Ae Jung menyuruhnya untuk membuangnya karena itu adalah sampah.

Lah, kenapa harus dibuang? Padahal dia sudah melakukan tugasnya sampai akhir dan sekarang berisi bunga. Suk Hee pikir nggak ada yang tahu jalan hidup. Ia bisa tahu akhirnya bunga bermekaran atau terkubur di tanah hanya dengan berjalan sampai akhir.

Ae Jung terdiam mendengarnya. Suk Hee lalu menyerahkan bunganya dan menyuruh Ae Jung untuk membawanya pulang.





Ae Jung berjalan pulang dengan membawa bunga itu. Ia bertanya-tanya, mungkinkah ada bunga yang tumbuh dari kehidupannya? Ada suara kucing. Lah, aku pikir itu suara kucingku semalam. Tahunya beneran ada suara kucing.

Ae Jung mendongak ke atas. Lampunya berkedip-kedip dan akhirnya mati.

Dan seseorang mendadak muncul di belakang Ae Jung dan menutup kepalanya lalu menariknya.

Dan saat sadar Ae Jung sudah berada di tempatnya bos Nine Capital. Kepalanya pusing. Dia melihat bos Nine Capital dan anak buahnya yang sedang memasak ramen. Tangannya terikat.

Bos Nine Capital mendekat sambil membawa selembar kertas. Ia mengingatkan kalo dia minta laporan progres. Ae Jung memberitahu kalo Cheon Jagga berubah pikiran. Dia adalah musuh lamanya.

Bos Nine Capital menyimpulkan kalo misi Ae Jung gagal. Ae Jung menekankan kalo dari awal misi itu memang mustahil. Cheon Jagga memang berencana menghancurkan hidupnya.

Bos Nine Capital menyudahi. Lupakan investasi 10 miliar won dan Ae Jung hanya perlu melunasi hutangnya yang satu miliar won lebih itu.

Ae Jung yang merasa nggak bisa melakukannya meminta alternatif lain. Bos Nine Capital memikirkannya. Ia bangkit dan memberitahu selalu ada alternatif lain di Korea. Dia meninggalkan Ae Jung dan memberitahu anak buahnya kalo Ae Jung memilih alternatif lain.

Mereka lalu menghampiri Ae Jung dengan membawa pisau besar. Bos Nine Capital hanya menatapnya sambil mengupas apel. Mereka meminta pergelangan tangannya. Kalo enggak, pergelangan kaki, ginjal atau kornea? Mereka menyuruh Ae Jung untuk memilih.

Ae Jung teriak-teriak nggak mau. Bos Nine Capital minta agar mereka segera menyelesaikannya karena mereka akan makan ramen setelah itu lalu pulang. Ae Jung menjerit. Gimana dia bisa makan ramen kalo dia nggak punya tangan?


Nenek memotong kepala ikan di dapur. Ae Jung terbangun. Lah ternyata cuman mimpi doang. Dia bangun dan meriksa pergelangan tangannya. Oh, masih ada.




Oh Ssaem menunggu Ae Jung di halte tempat dia ketemu sama Ae Jung kemarin. Busnya sudah datang tapi Ae Jung belum datang juga.

Setelah busnya lewat barulah Ae Jung datang. Oh Ssaem melambaikan tangannya dan memanggil Ae Jung. Noona!!! Ae Jung yang lagi banyak pikiran bahkan nggak mendengarnya. Oh Ssaem mengambil dua botol susu dari tasnya. Ae Jung berhenti sebentar. Ih, kirain dia sudah melihat Oh Ssaem. Tahunya enggak. Dia kembali berjalan dan meninggalkan Oh Ssaem. Oh Ssaem lalu berjalan di belakang Ae Jung.

Hye Jin menelpon dan memberitahu kalo Koo Daepyo minta laporan progres. Ae Jung lalu melihat tangannya. Ternyata itu bukan mimpi. Hye Jin khawatir kalo mereka akan memotong pergelangan tangan Ae Jung.

Ae Jung mengiyakan dan menutup telponnya. Gimana pun juga ia akan melindungi pergelangan tangannya. Ia lalu berniat membalas pesan Bos Nine Capital kemarin. Selagi Ae Jung memilih kata-kata yang tepat, Oh Ssaem malah mengatur jalan yang dilewati Ae Jung.

Kebetulan di depannya ada banyak anak kecil bersepeda, ibu mendorong kereta bayi anaknya, dan pesepeda dewasa. Ae Jung belum juga menemukan kalimat yang pas. Dia merasa kalo sebaiknya dia mengakhiri hidupnya saja.

Oh Ssaem mendadak muncul di depannya dan menanyakan sebenarnya ada apa? Ae Jung kaget banget lihat Oh Ssaem sampai teriak-teriak. Oh Ssaem juga kaget jadi ikut teriak juga. Oh Ssaem mengingatkan kalo itu dia; Yeon Wu.
**




Mereka lalu duduk berdua sambil minum susu yang tadi Oh Ssaem bawa. Ae Jung meminta maaf dan memberitahu kalo belakangan dia sedang sibuk. Oh Ssaem mengambil susu Ae Jung dan membukakan. Ia meyakini kalo pasti ada hal penting karena tiap kali ia melihat Ae Jung, ia selalu serius.

Ae Jung seperti nggak menyangka. Apa dia selalu begitu? Oh Ssaem memberi tahu kalo hari ini ada pertemuan kelas. Apa Ae Jung akan datang? Lah, Ae Jung malah nggak tahu karena Ha Ni nggak memberitahunya. Ia malah jadi kesal sendiri.

Oh Ssaem menenangkan. Ia memberi tahu kalo pertemuan itu ada setiap bulan. Kalo Ae Jung nggak bisa nggak papa. Ae Jung merasa kalo ia harus datang demi Ha Ni. Ia teringat kalo ada masalah di hari pertama Ha Ni masuk sekolah tapi nggak ada yang bisa dia lakukan untuk Ha Ni. Seenggaknya hari ini dia harus berusaha untuk Ha Ni.

Oh Ssaem merasa kalo Ae Jung adalah ibu yang baik. Menurutnya Ae Jung telah menjadi ibu yang baik melebihi perkiraannya sendiri.

Ae Jung menatap Oh Ssaem dan berharap demikian. Belakangan ada yang terus mengganggu hidupnya. Oh Ssaem lalu bangkit dan menanyakan siapa orangnya? Dia akan memegang lehernya, menempatkannya ke aspal dan memukul wajahnya. Dia akan menghabisinya. Ae Jung mau itu?

Ae Jung tersenyum. Ia merasa kalo itu aja nggak cukup. Harusnya lebih kejam lagi. Oh Ssaem kembali duduk. Ia ingat kalo dulu Noona selalu mengatakan itu kalo ada yang mengganggunya.

Ae Jung mengiyakan. Tapi dia heran kenapa Oh Ssaem masih mengingatnya? Oh Ssaem tersenyum. Dia nggak akan bisamelupakannya dan Noh Ae Jung Noona. Ae Jung tersenyum dan kembali meminum minumannya.

2005





Ae Jung diminta ibunya yang bekerja si sauna untuk membersihkan ruangan pria. Sampai sana ternyata ada suara dari dalam air. Dia sampai jatuh saling kagetnya.

Ternyata ada Yeon Wu di dalam kolam. Dia kehilangan kunci dan nggak punya baju untuk keluar. Teman-temannya menjauhinya dan membawa kuncinya.

Ae Jung akhirnya memberikan pakaian pada Yeon Wu. Karena itu pakaian perempuan jadi terlihat sempit dipakai olehnya. Ae Jung masuk dan memberitahu kalo ibunya akan datang dan membawa kunci utama. Dia pembawaannya telur rebus. Dia tahu kalo bajunya nggak nyaman. Soalnya di rumahnya hanya ada wanita jadi nggak punya baju pria.

Yeon Wu hanya diam. Ae Jung mengaku kalo tadi dia lihat anak klub basket di sekitar sini. Apa Yeon Wu salah satunya? Yeon Wu membenarkan. Ae Jung menyesalkan, mereka sudah SMA tapi leluconnya seperti kekanakan.

Yeon Wu nggak mempermasalahkan. Mereka hanya jahil tapi sebenarnya baik. Ae Jung protes. Mana ada orang yang jahat dari awal? Ia memberitahu kalo Yeon Wu akan terus dijahili kalo begitu.

Yeon Wu hanya diam. Ae Jung malah marah. Dia menyuruh Yeon Ji Wu untuk membawa teman-temannya ke sana. Ia akan memegang leher mereka, melemparkan mereka ke aspal dan memukul wajah mereka. Ia akan menghabisi mereka.

Yeon Wu melarang. Dia memberi tahu kalo dia nggak papa. Ae Jung nggak perlu melakukannya. Ae Jung menanyakan apa Yeon Wu sudah merasa baikan? Ia akan baikan kalo ada yang memihaknya. Yeon Wu kayaknya terkesan sama Ae Jung.

Ae Jung menyindir kejadian tadi saat Yeon Wu di kolam. Mereka seperti peri dan tukang kayu. Yeon Wu tersenyum. Ae Jung menyuruh Yeon Wu untuk tersenyum. Dia terlihat tampan saat senyum. Peri!





Ae Jung datang ke pertemuan. Ia berusaha untuk menyapa ibu lainnya tapi mereka seakan menjaga jarak dengannya karena anaknya bertengkar dengan anak pimpinan. Mereka bahkan juga menyinggung perihal anaknya yang nggak punya ayah.

Nenek menelpon dan menegur Ae Jung yang menghadiri pertemuan kelas sendiri. Ae Jung menenangkan kalo cuman pertemuan kelas ini. Ae Jung bicara di luar. Nenek khawatir kalo ada yang akan merendahkannya. Ae Jung menenangkan. Mereka bahkan ingin akrab dengannya.

Ibu menyesalkan Ae Jung yang nggak tahu apa-apa.

Ae Jung lalu melihat bos Nine Capital yang baru datang di bawah. Ia lalu menutup telpon ibunya. Ia merasa ketakutan.



Ringkas drama selanjutnya


Bersambung...

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)